Ribuan Massa di London Protes Serangan Brutal Zionis di Al-Aqsha dan Gaza

SALAM-ONLINE.COM: Ribuan orang di London berunjuk rasa pada Selasa (11/5/2021) malam untuk memprotes serangan zionis penjajah di Gaza dan kebrutalan pasukan penjajah tersebut yang sedang berlangsung di komplek Masjid Al-Aqsha.

Para pengunjuk rasa berkumpul di depan kantor pemerintah di 10 Downing Street pada Selasa malam di bawah pengawasan polisi yang ketat.

Beberapa spanduk yang dibawa dalam unjuk rasa itu bertuliskan “Bebaskan Palestina”, “Israel adalah negara teroris” dan “Tidak Ada Lagi Pendudukan”.

Para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dan Turki saat mengutuk serangan atas Gaza dan insiden di sekitar Masjid Al-Aqsha. Demonstran mendesak pemerintah Inggris untuk mengakhiri dukungannya kepada zionis (penjajah).

Mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn termasuk di antara mereka yang bergabung dalam aksi protes tersebut.

Pengunjuk rasa kemudian menuju kedutaan “Israel” di Kensington, London. Polisi dan sejumlah aparat keamanan lainnya, termasuk satuan bersenjata berupaya mengambil tindakan pencegahan.

Jumlah korban meningkat

Jumlah warga Palestina di Jalur Gaza yang gugur dalam serangan pasukan zionis pada Selasa (11/5/2021) bertambah menjadi 28 orang, termasuk 10 anak-anak dan seorang wanita, demikian laporan Kementerian Kesehatan Palestina.

Baca Juga

Kementerian itu mengatakan jumlah korban luka juga meningkat menjadi 152 orang.

Kementerian sebelumnya menyebutkan korban yang gugur pada Senin berjumlah 26 orang. Salah seorang yang gugur adalah anak gadis berusia 10 tahun. Yang lainnya adalah anak laki-laki dari berbagai usia.

Pesawat-pesawat tempur penjajah melancarkan serangan mulai Senin malam di daerah terpisah di Jalur Gaza dalam “Operasi Penjaga Tembok”.

Militer penjajah pada Selasa mengumumkan bahwa serangan mereka telah menyasar 130 tempat dan membunuh 15 aktivis Hamas sejak dimulainya operasi tersebut di Jalur Gaza.

Ketegangan berpindah ke Gaza setelah faksi Palestina memberi zionis batas waktu pada Senin untuk menarik pasukan mereka dari Masjid Al-Aqsha dan distrik Sheikh Jarrah di Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki sekaligus ultimatum pembebasan tahanan. (s)

Sumber: Anadolu

Baca Juga