Taliban Kutuk Keras Bom Kabul, Kata Amerika: ‘ISIS-K’ Berada di Balik Serangan

SALAM-ONLINE.COM: Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengutuk serangan bom di Kabul. “Imarah (pemerintahan) Islam mengutuk keras pengeboman warga sipil di bandara Kabul, yang terjadi di daerah di mana keamanan berada di tangan pasukan AS,” kata Zabihullah Mujahid di Twitter.

“Imarah Islam sangat memperhatikan keamanan dan perlindungan rakyatnya dan lingkaran jahat akan dihentikan secara ketat,” tegasnya.

Dalam pernyataan berikutnya, Mujahid mengatakan beberapa ledakan terdengar di Kabul pada Kamis malam. Dia menuduh pasukan AS melakukan ledakan di dalam bandara Kabul untuk menghancurkan peralatan mereka.

Dia menambahkan bahwa ledakan itu tidak membuat khawatir penduduk kota karena tidak diarahkan terhadap mereka.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell juga mengutuk serangan itu melalui akun Twitternya.

“Sangat mengutuk serangan pengecut di bandara Kabul terhadap orang-orang yang merindukan keselamatan. Uni Eropa berdiri dalam solidaritas dengan warga Afghanistan,” ujar Borrell.

“Kami akan terus memerangi terorisme bersama dengan mitra internasional,” tambah Borrell.

Pada konferensi pers, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric mengatakan Guterres mengikuti serangan teroris di sekitar bandara Kabul di Afghanistan dengan keprihatinan yang mendalam.

Guterres juga mengutuk serangan itu, kata Dujarric, seraya menyebut serangan tersebut sekali lagi menunjukkan ketidakstabilan di Afghanistan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan di Twitter bahwa dia berdiskusi dengan mitranya dari Turki Menlu Mevlut Cavusoglu tentang “situasi keamanan dan prioritas strategis” di Afghanistan.

“Kami akan bekerja sama dengan Turki dan mitra internasional untuk menjaga stabilitas regional dan merespons situasi kemanusiaan,” tambahnya.

Pasukan AS menguasai bandara saat evakuasi berlanjut menjelang tenggat waktu 31 Agustus—satu-satunya wilayah negara itu yang masih di bawah kendali AS.

Ribuan orang menunggu di bandara untuk evakuasi. Kerumunan besar telah nampak di luar lapangan bandara. Mereka mencari jalan masuk untuk mendapatkan penerbangan keluar.

Seperti diberitakan, beberapa ledakan mengguncang ibu kota Afghanistan, Kabul, Kamis (26/8/2021), termasuk dua di luar Bandara Hamid Karzai, menewaskan lebih dari 60 orang dan melukai lebih dari 140 orang, demikian laporan media dan koresponden Anadolu Agency di lapangan.

Baca Juga

BBC, mengutip seorang pejabat kesehatan senior Kabul mengatakan bahwa lebih dari 60 orang tewas, sementara lebih dari 140 terluka.

Ledakan baru juga terdengar di malam hari. Jumlah total ledakan meningkat menjadi enam, lapor Anadolu Agency.

Kapten Bill Urban, juru bicara Komando Pusat AS (CENTCOM), membenarkan bahwa 13 tentara AS telah tewas sementara 18 lainnya terluka dalam serangan itu.

Sebelumnya, Komandan CENTCOM Jenderal Kenneth McKenzie mengonfirmasi bahwa 12 tentara AS telah tewas dan 15 lainnya terluka dalam ledakan tersebut.

Puluhan warga sipil Afghanistan juga tewas atau terluka dalam serangan itu.

Presiden AS Joe Biden Kamis mengonfirmasi bahwa serangan di luar bandara Kabul di Afghanistan yang menewaskan sedikitnya 13 tentara Amerika dilakukan oleh kelompok teroris ISIS-K, afiliasi Afghanistan dari Daesh/ISIS. Pihaknya, kata Biden, berjanji untuk membalas serangan tersebut dengan “kekuatan dan ketepatan”.

McKenzie mengatakan serangan terjadi ketika dua pengebom bunuh diri—yang diyakininya sebagai ISIS-K—meledakkan bahan peledak mereka di gerbang masuk ke Bandara Internasional Kabul dan Hotel Baron di dekatnya.

Dia mengatakan AS bertekad untuk membalas Daesh/ISIS, yang menurutnya telah melakukan serangan. McKenzie menambahkan kelompok teror itu diperkirakan akan mencoba lebih banyak serangan di kota tersebut.

Diberitakan, nama kelompok ISIS-K—afiliasi ISIS di Afghanistan—jadi sorotan. Kelompok ini dituding di balik serangan tersebut.

Seakan sudah tahu rencana serangan itu, Presiden AS Joe Biden sebelumnya mewanti-wanti terkait ancaman teror di bandara tersebut, termasuk dari ISIS-K.

Dikatakan, ISIS-K (ISIS di Khorasan) adalah afiliasi ISIS di Timur Tengah yang terminologinya diambil dari wilayah yang mencakup Afghanistan dan Pakistan, yaitu Khorasan.

ISIS-K terbentuk setelah ISIS pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi (yang diakui oleh mantan Menlu AS Hillary Clinton sebagai bentukan CIA dan Mossad) dideklarasikan di Irak dan Suriah pada 2013 lalu.

Apakah sel-sel ISIS—apa pun, siapa pun dan di mana pun mereka—dimunculkan kembali untuk menghadapi perkembangan di Afghanistan yang membuat khawatir AS dan sekutunya? Masih wait and see. (S)

Baca Juga