Serangan Bom di Luar Bandara Kabul: 60 Lebih Tewas, Termasuk 12 Tentara AS

SALAM-ONLINE.COM: Beberapa ledakan mengguncang ibu kota Afghanistan, Kabul, Kamis (26/8/2021), termasuk dua bom di luar bandara, menewaskan puluhan orang dan melukai lebih dari 100 orang, demikian dilansir Kantor Berita Anadolu, Kamis (26/8).

Sementara BBC mengutip seorang pejabat kesehatan senior Kabul mengatakan bahwa lebih dari 60 orang tewas, sementara lebih dari 140 terluka dalam ledakan tersebut.

Ledakan baru juga terdengar pada Kamis malam. Laporan menunjukkan bahwa jumlah total ledakan meningkat menjadi enam kali, lapor koresponden Anadolu Agency di lapangan.

Komandan US CENTCOM Jenderal Kenneth McKenzie membenarkan bahwa 12 tentara AS telah tewas dan 15 lainnya terluka dalam ledakan tersebut.

Juru bicara Pentagon John Kirby melalui Twitter mengatakan bahwa ada juga “sejumlah” korban di antaranya warga Afghanistan.

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan di Twitter bahwa tidak ada kerusakan atau korban jiwa di antara pasukan Turki di bandara.

Laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan bahwa beberapa ledakan adalah hasil dari serangan bunuh diri.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengutuk serangan itu di Twitter. “Imarah (Pemerintahan) Islam mengutuk keras pengeboman terhadap warga sipil di bandara Kabul, yang terjadi di daerah di mana keamanan berada di tangan pasukan AS,” tulisnya.

“Imarah Islam (Taliban) sangat memperhatikan keamanan dan perlindungan rakyatnya, dan lingkaran jahat akan dihentikan secara ketat,” tambahnya.

Pada pernyataan selanjutnya, Mujahid mengatakan beberapa ledakan terdengar di Kabul pada malam hari. Ia menuduh pasukan AS melakukan ledakan di dalam bandara Kabul untuk menghancurkan peralatan mereka.

Dia juga menambahkan bahwa ledakan itu tidak membuat khawatir penduduk kota karena warga tidak menentang mereka.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell juga menggunakan Twitter untuk mengutuk serangan itu. “Sangat mengutuk serangan pengecut di bandara Kabul terhadap orang-orang yang merindukan keselamatan. Uni Eropa berdiri dalam solidaritas dengan warga Afghanistan,” cuitnya.

“Kami akan terus memerangi terorisme bersama dengan mitra internasional,” ujar Borrell.

Pada konferensi pers, juru bicara Stephane Dujarric mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengikuti serangan teroris di sekitar bandara Kabul di Afghanistan dengan keprihatinan yang mendalam.

Guterres juga mengutuk serangan yang menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil di Kabul, kata Dujarric, seraya menambahkan bahwa serangan itu sekali lagi mengungkapkan ketidakstabilan di Afghanistan.

Pasukan AS menguasai bandara saat evakuasi berlanjut menjelang tenggat waktu 31 Agustus—satu-satunya wilayah di Afghanistan yang masih di bawah kendali AS.

Ledakan terjadi di Luar bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan pada 26 Agustus 2021. (Foto: Sayed Khodaiberdi Sadat/Anadolu Agency )
Baca Juga

Ribuan orang menunggu di bandara untuk evakuasi. Kerumunan besar nampak di luar lapangan bandara. Mereka yang berkerumun itu tengah mencari jalan masuk ke bandara untuk mendapatkan penerbangan keluar.

Turki melaporkan tidak ada korban dalam ledakan di luar bandara Kabul.

Tidak ada laporan tentang korban tentara Turki dari dua ledakan di luar bandara, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan Kamis (26/8).

“Ada dua ledakan di luar Bandara Kabul. Tidak ada kerusakan atau korban di unit kami,” kata kementerian itu di Twitter.

Pengumuman itu muncul menyusul laporan bahwa suara ledakan terdengar di area bandara Kabul.

Pasukan Turki berada di bandara Kabul. Mereka bekerja untuk mengevakuasi warga negara Turki, personel dan tentara dari negara itu.

Turki dengan ‘keras’ mengutuk serangan teror itu. Menteri Luar Negeri Turki mengutuk “serangan teror keji” di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Kamis (26/8).

“Sangat sedih dengan hilangnya nyawa setelah serangan hari ini di Kabul. Kami sangat mengutuk serangan teror keji ini,” kata Menlu Turki Mevlut Cavusoglu di Twitter.

“Ungkapkan belasungkawa saya kepada keluarga mereka yang tewas dan harapan saya untuk kesembuhan segera bagi mereka yang terluka.”

Setidaknya 25 orang tewas dan 90 terluka dalam ledakan di dan dekat Bandara Internasional Hamid Karzai, menurut Al Jazeera, mengutip Taliban. Taliban menguasai Kabul awal bulan ini dan sebagian besar Afghanistan, tetapi bukan bandara.

Dua ledakan terjadi luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada 26 Agustus 2021. Mereka yang terluka dilarikan ke rumah sakit. (Foto: Sayed Khodaiberdi Sadat/Anadolu Agency )

Laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan bahwa dua dari ledakan itu adalah hasil dari serangan bunuh diri.

Sekjen NATO mengutuk ‘serangan teroris yang mengerikan’ di luar bandara Kabul

Kepala NATO Jens Stoltenberg pada Kamis (26/8) mengutuk ledakan di luar bandara Kabul itu. Ia menyebutnya sebagai “serangan teroris”.

“Saya sangat mengutuk serangan teroris yang mengerikan di luar bandara Kabul,” tulis Stoltenberg di akun Twitter. Ia mengungkapkan simpatinya kepada semua yang terkena dampak dan orang yang mereka cintai.

Dia menekankan bahwa prioritas NATO tetap untuk mengevakuasi sebanyak mungkin orang ke tempat yang aman secepat mungkin.

Pemerintah Belgia menghentikan evakuasi pada Rabu (25/8) karena “situasi keamanan siang hari di Kabul sangat memburuk secara signifikan”. Mereka sebelumnya menerima informasi intelijen tentang ancaman serangan bom bunuh diri yang akan segera terjadi, kata Perdana Menteri Alexander De Croo. (mus)

Sumber: Anadolu, BBC, Al Jazeera

Baca Juga