Taliban Ingin Afghanistan Memiliki Hubungan yang Sangat Baik dengan Turki
SALAM-ONLINE.COM: Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Afghanistan ingin memiliki hubungan yang “sangat baik” dengan Turki. Taliban juga ingin dukungan Turki terhadap Afghanistan berlanjut.
“Rakyat dan negara Turki adalah teman kami. Ada beberapa alasan mengapa persahabatan ini harus terus berlanjut,” katanya.
Mengenai kebutuhan logistik dan teknis di Bandara Internasional Hamid Karzai, dia mengatakan, pihaknya telah berbicara dengan Turki.
“Kami meyakinkan bahwa tidak akan ada masalah keamanan. Kami akan menangani kebutuhan setelah kami mengurus bandara sepenuhnya. Jika diperlukan, kami dapat meminta kebutuhan ini kepada Turki atau negara lain,” ujar Mujahid kepada Kantor Berita Anadolu, Senin (30/8/2021).
Mencari dukungan berkelanjutan Turki di Afghanistan, Mujahid mengatakan, Taliban juga ingin memiliki hubungan ekonomi dengan Turki. Afghanistan, kata dia, membutuhkan dukungan Turki di bidang pendidikan seperti sebelumnya.
“Kami ingin bantuan mereka berlanjut dalam masalah ini. Kami ingin Turki menjaga hubungan persahabatan karena ada ikatan sejarah yang mendalam antara rakyat Afghanistan dan Turki,” ungkapnya mengingatkan.
Uang yang diblokir di Luar Negeri Akan Diambil Kembali
Mujahid mengatakan, masalah keuangan yang merupakan masalah jangka pendek akan diselesaikan secara bertahap setelah pemerintah terbentuk.
“Afghanistan sudah memiliki pendapatan sendiri. Selain itu, kami akan menuntut pengembalian uang milik Afghanistan, yang diblokir (di AS dan Swiss) setelah pembentukan pemerintahan,” katanya.
Terkait keinginan Taliban untuk melanjutkan bantuan dari Bank Dunia dan berbagai sumber internasional, Mujahid mengatakan masyarakat Afghanistan membutuhkan bantuan mereka di setiap bidang, terutama dalam hal bantuan kemanusiaan dan medis.
Pemimpin Taliban Akhundzada di Kandahar
Ketika ditanya tentang keberadaan pemimpin Taliban Mullah Hibatullah Akhundzada, yang tidak menampakkan dirinya selama bertahun-tahun dan tidak membagikan rekaman visual atau audio, Mujahid mengatakan dia berada di Kandahar, Afghanistan selatan.
“Nama pemimpin kami tidak ada dalam daftar hitam internasional. Karena itu, tidak ada bahaya baginya. Hibatullah Akhundzada saat ini sedang mengadakan beberapa pertemuan di Kandahar,” terangnya.
Ini menandai pertama kalinya Taliban mengonfirmasi keberadaan pemimpin mereka di Afghanistan.
Kami Bisa Merebut Panjshir dalam Waktu Singkat
Mujahid menjelaskan, negosiasi terus berlanjut dengan pemimpin Tajik Ahmad Massoud, yang menolak menyerahkan provinsi Panjshir Afghanistan kepada Taliban.
Mujahid mengatakan pihaknya tidak menginginkan konflik di Panjshir. “Kami tidak ingin berperang. Kami mendukung negosiasi. Jika negosiasi gagal, daerah di sekitar Panjshir sudah dikelilingi oleh pasukan Taliban. Jika kami mau, kami bisa melakukannya. merebutnya dalam waktu yang sangat singkat,” tegasnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa upaya untuk membentuk pemerintahan yang inklusif sedang berlangsung.
“Hak setiap orang akan diperhatikan dalam pemerintahan ini,” katanya. (mus)
Sumber: Anadolu Agency