Taliban Sudah Kuasai 24 Provinsi, Kabul Terkepung

Pejuang Taliban berdiri di atas kendaraan di sepanjang jalan raya Kandahar. (Foto: AFP)

SALAM-ONLINE.COM: Gerbang utara Afghanistan ke Asia Tengah, kota Mazar-e-Sharif, jatuh ke tangan Taliban pada Sabtu (14/8/2021) malam.

Pejabat setempat mengatakan kepada Kantor Berita Anadolu, setidaknya tujuh ibu kota provinsi, yaitu Mazar-e-Sharif (Provinsi Balkh), Maymana (Faryab), Sharana (Paktika), Asadabad (Kunar), Mehtarlam (Laghman), Nili (Daykundi) dan Gardez (Paktia) jatuh pada Sabtu.

Dengan dikuasainya Mazhar-e-Sharif, membuat Taliban semakin mendekat ke Kabul, ibu kota negara tersebut. Kabul dilaporkan terkepung.

Jatuhnya Mazar-e-Sharif dalam hal kepentingan strategisnya sangat menonjol di jantung provinsi utara itu. Di sini ada markas besar regional tentara dan merupakan benteng utama politisi kunci seperti mantan Jenderal perang saat melawan Mujahidin Afghan akhir 1980-an dan awal 1990-an, yaitu Abdul Rasheed Dostum. Juga politisi lainnya, Atta Muhammad Noor dan Muhammad Muhaqiq.

Abbas Ibrahim, seorang anggota parlemen dari Provinsi Balkh, mengatakan bahwa Taliban merebut semua kantor pemerintah, termasuk kantor gubernur.

Menurut radio lokal Salam Afghanistan, setelah gagal menjaga kota, Dostum, Noor dan lainnya melarikan diri ke Uzbekistan.

Sebelumnya pada hari itu, Taliban bergerak di kota Maidan, kurang dari 50 kilometer (31 mil) dari ibu kota negara yang dijaga ketat, Kabul.

Menembus sebagian besar wilayah selatan yang bergolak dan hampir semua provinsi utara, Taliban kini mulai memperketat kontrol di sekitar ibu kota dengan merebut kota Mehtarlam timur dan kota Pul-e-Alam selatan.

“Mujahidin (Taliban) menguasai penuh Sharana, ibu kota provinsi Paktika. Kantor gubernur, markas polisi, intelijen (markas besar) dan semua tempat ditaklukkan,” kata Zabihullah Mujahid, juru bicara kelompok itu.

Visual yang dibagikan oleh akun pro-Taliban menunjukkan ratusan pejuang bersenjata kelompok tersebut menguasai jalan raya utama di provinsi Maidan Wardak yang menghubungkan Kabul dengan provinsi selatan dan barat lainnya di negara tersebut.

Membuat kemajuan pesat selama beberapa hari terakhir, Taliban kini telah menguasai 24 dari 34 ibu kota provinsi Afghanistan.

Baca Juga

Kota-kota lain yang dikuasai oleh Taliban termasuk Qalat, Tarinkot, Pul-e-Alam, Kandahar, Lashkargah, Herat, Feroz Koh, Qala-e-Nau, Ghazni, Fayzabad, Aybak, Zaranj, Sheberghan, Kunduz, Pul-e-Khumri, Taluqan dan Sar-e-Pul.

Kota Herat dan Kandahar adalah kota kedua dan ketiga terbesar di Afghanistan.

Terakhir, Taliban juga berhasil mengambilalih kota utama di Afghanistan timur, Jalalabad, pada Ahad (15/8). Pengambilalihan berlangsung tanpa perlawanan sedikit pun dari pemerintah setempat.

“Membiarkan Taliban menguasai adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan warga sipil,” kata seorang pejabat pemerintah di Jalalabad.

Jatuhnya ketiga kota tersebut, menjadikan Kabul sebagai benteng terakhir yang masih dijaga oleh pemerintah.

Sementara itu, dalam pidato singkat yang disiarkan televisi, Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani pada Sabtu berjanji untuk terus membela pemerintahannya. “Negara ini berada dalam bahaya ketidakstabilan yang serius,” kata presiden.

Namun Ghani, seperti dilansir AFP, juga berjanji untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut. Janji itu ia ungkapkan setelah Taliban makin mendekat ke ibu kota negara itu, Kabul.

“Saya tidak ingin memaksakan perang yang menyebabkan lebih banyak kematian,” kata Ghani yang nampak muram.

Situasi di Afghanistan mulai kembali bergolak sejak Mei lalu. Taliban mengintensifkan serangan setelah pasukan AS dan Anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ditarik dari negara tersebut. (mus)

Sumber: Anadolu, AFP

Baca Juga