PKS DKI Tolak Tokoh Sekuler Turki Jadi Nama Jalan di Jakarta

Diktator Turki Mustafa Kemal Attaturk

SALAM-ONLINE.COM: PKS DKI Jakarta menolak rencana jika tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Attaturk, dijadikan nama jalan di Jakarta. PKS menilai Kemal sebagai sosok yang menyakiti umat Islam.

“Jika memang sangat merugikan dan menyakiti kaum Muslim, lebih baik dibatalkan pemberian nama jalan tersebut,” kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khorudin dalam keterangannya, Ahad (17/10/2021).

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu menyoroti kontroversi Kemal yang disebut merugikan umat Islam selama memimpin negara Turki. Di antaranya adalah mengalihfungsikan Masjid Hagia Sophia dari Masjid menjadi museum pada 1935.

“Sangat diktator, dia juga membuat kebijakan mengubah Masjid Hagia Sophia menjadi museum, mengganti adzan berbahasa dengan bahasa lokal (Turki), melarang jilbab dipakai di sekolah, kantor-kantor yang bersifat kepemerintahan,” ujarnya.

Menurut Khoirudin masih banyak tokoh yang bisa diabadikan menjadi nama jalan.

“Masih banyak pahlawan lain yang berjasa bagi kemerdekaan Indonesia untuk diabadikan menjadi nama jalan di ibu kota,” tuturnya.

Baca Juga

Rencana ini semula disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Turki di Ankara, Muhammad Iqbal. Dia mengungkapkan bahwa Indonesia berencana mengganti salah satu nama jalan di daerah Menteng dengan nama tokoh Turki tersebut.

Peresmian jalan itu mungkin dilakukan saat Peesiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkunjung ke Indonesia.

“Kami sudah meminta komitmen dari pemerintah DKI Jakarta untuk memberikan nama jalan dengan founding father-nya Turki di Jakarta,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Turki, Muhammad Iqbal, dalam acara Ngopi Virtual, Jumat (15/10/2021).

Iqbal mengaku sudah memberikan data terkait karakter hingga panjang jalan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satu jalan di Menteng akan dialokasikan dengan nama Mustafa Kemal Attaturk.

“Dalam hal ini, melalui Wakil Gubernur pada saat itu, sudah mengalokasikan salah satu jalan di daerah Menteng. Itu yang nantinya akan diberikan nama founding father,” terangnya.

Sejauh ini, katanya, Pemprov DKI dan KBRI di Ankara masih menunggu kepastian nama yang akan digunakan sebagai jalan. (detik)

Baca Juga