Wisuda Perdana STIU Wadi Mubarak, Semua Sarjananya Hafidz Qur’an

SALAM-ONLINE.COM: Puluhan pria dengan Toga Hitam biru duduk tenang di samping kiri panggung. Menanti momen tersematnya gelar akademik sebagai tanda usainya satu perjalanan menuntut ilmu.

Pagi itu, Selasa (26/10/2021), diselimuti sejuknya udara Puncak, Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak (STIU WM) Bogor, menggelar wisuda perdananya di Hotel Seruni, Bogor, Jawa Barat.

Wisuda digelar dalam nuansa Qur’ani. Pasalnya, seluruh wisudawan adalah para penghafal Al-Qur’an. Ya, 40 wisudawan/wisudawati itu telah hafal 30 juz Al-Qur’an. Bukan hanya hafal, mereka bahkan telah memiliki sanad yang tersambung kepada para ahli. Dan 8 orang di antaranya bersanad kepada bacaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

“Wa idzaa qiilansyuzuu fansyuzuu yarfa’illaahulladziina aamanuu minkum walladziina uutul ‘ilmaa darajaat…,” (QS Al-Mujaadilah ayat 11) melantun syahdu, menyelimuti seluruh ruang dengan damai. Bacaan fasih salah seorang wisudawan menjadi pembuka acara.

Usai rangkaian sambutan, tamu kehormatan dan orang tua diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan wisudawan. Satu persatu dari mereka membacakan penggalan ayat untuk kemudian dilanjutkan oleh wisudawan yang telah dipilih secara acak. Ayat demi ayat melantun merdu, mengundang haru setiap yang mendengar dan meresapinya.

Damai, sejuk, menenangkan. Itulah kesan yang dirasakan sepanjang acara. Terlebih ketika perwakilan wisudawan menyampaikan pidatonya tentang keberkahan mempelajari Al-Qur’an.

Fahmi Dzulfikar, wisudawan asal Garut, dalam pidatonya menyebutkan bahwa dengan Al-Qur’an kita menjadi orang yang ikhlas, tawadhu dan berpikiran maju.

“Al-Qur’an membuat kita ikhlas, tawadhu dan berpikiran maju,” ungkap Fahmi. Ia juga menjelaskan bahwa kelak akan ada wisudawan yang lebih mulia dari wisuda yang ia jalani itu.

Baca Juga

“Akan ada wisuda yang lebih mulia dari hari ini, ketika di akhirat nanti Allah muliakan orang tua para penghafal Al-Qur’an dengan jubah kemuliaan. Akan dikenakan pula mahkota dari cahaya yang sinar kemilaunya seperti matahari,” kata Fahmi penuh haru.

Fahmi pun mengingatkan bahwa belajar dan mengajarkan Al-Qur’an adalah kewajiban kita semua. “Membumikan Al-Qur’an adalah kewajiban kita,” tuturnya.

Ketua STIU WM, Dr Abdul Rauf Hans, S.Sos. M.Pdi, menegaskan identitas STIU WM sebagai Perguruan Tinggi yang membangun kesadaran bahwa Al-Qur’an merupakan sumber ilmu.

Sebagai komitmen terhadap ilmu Al-Qur’an, Rauf juga menyampaikan bahwa seluruh pengajar di STIU Wadi Mubarak telah memiliki sanad bacaan Al-Qur’an. Hal itu menjadi upaya menjaga kualitas ilmu.

“Alhamdulillah, seluruh pengajar tidak ada yang belum bersanad, semuanya telah memiki sanad,” jelasnya.

STIU WM sendiri baru meluluskan satu angkatan sejak berdirinya pada tahun 2017. Kampus yang fokus pada ilmu tafsir dan tahfidz Qur’an ini berdiri di bawah Islamic Center Wadi Mubarak Bogor. (Hilman Indrawan/INA News Agency)

Baca Juga