Bangladesh Desak Pemimpin Dunia Bertindak Serius Fasilitasi Pemulangan Rohingya

SALAM-ONLINE.COM: Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mendesak para pemimpin dunia agar “bertindak serius” untuk memfasilitasi pemulangan awal dan aman para pengungsi Rohingya ke tanah air mereka di Myanmar.

“Dunia harus bertindak serius untuk memastikan bahwa orang-orang (Muslim Rohingya) dapat segera kembali ke Myanmar,” kata Hasina dalam pertemuan Paris Peace Forum Edisi Keempat di Paris, Kamis (11/11/2021) sore.

Pidatonya di forum, yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden AS Kamala Harris dan para pemimpin dunia lainnya itu, disiarkan secara langsung oleh media swasta.

Pemimpin Bangladesh itu saat ini berada di Prancis dalam kunjungan kenegaraan selama lima hari.

“Risiko keamanan dari krisis tidak hanya akan tetap terbatas pada perbatasan kami,” dia memperingatkan. Penegasan Hasina ini mengacu pada penundaan pemulangan damai dan bermartabat Muslim Rohingya yang teraniaya ke negara mereka sebagai krisis untuk seluruh wilayah.

“Kami sudah melihat tanda-tanda itu,” ujar Hasina, dilansir kantor berita Bangladesh Sangbad Sangstha.

Lebih dari satu juta orang Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan telah tinggal di tenda-tenda darurat yang kumuh di distrik Cox’s Bazar selatan Bangladesh selama bertahun-tahun.

Menurut Amnesty International, lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, kebanyakan wanita dan anak-anak melarikan diri dari Myanmar dan menyeberang ke Bangladesh setelah pasukan militer Myanmar melancarkan aksi brutal terhadap komunitas minoritas Muslim itu pada Agustus 2017. Tindakan biadab militer Myanmar ini membuat jumlah Muslim Rohingya yang dianiaya dan melarikan diri ke Bangladesh meningkat menjadi di atas 1,2 juta orang.

Sejak 25 Agustus 2017, hampir 24.000 Muslim Rohingya telah terbunuh. Sementara lebih dari 34.000 dilemparkan ke dalam kobaran api, lebih dari 114.000 disiksa, sebanyak 18.000 perempuan dan gadis Rohingya diperkosa, lebih dari 115.000 rumah warga Rohingya dibakar dan 113.000 lainnya dirusak oleh rezim Myanmar, demikian menurut laporan Badan Pembangunan Internasional Ontario (OIDA).

Dalam rangka mencari tahu respons yang lebih global terhadap krisis Rohingya, Hasina menambahkan bahwa Bangladesh telah melindungi sementara warga Myanmar yang dipindahkan secara paksa untuk menghindari krisis regional yang besar.

Baca Juga

Sebelumnya, dia meminta Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menekankannya untuk membawa masalah Rohingya ke Dewan Keamanan PBB. Hasina meminta kepada Macron karena Prancis merupakan salah satu anggota tetap DK PBB.

Penghargaan Ekonomi Kreatif

Sementara itu, di kantor pusat UNESCO di Paris pada Kamis malam lalu, pemimpin Bangladesh itu menganugerahkan Penghargaan Internasional UNESCO-Bangladesh Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman yang pertama untuk “Ekonomi Kreatif” kepada MoTIV Creations Limited, sebuah perusahaan terbatas swasta Uganda.

Berbicara pada upacara pembagian penghargaan, Hasina mengatakan Bangladesh akan berkontribusi pada pembangunan sosial-ekonomi dan kemajuan teknologi untuk kemajuan komunitas global dengan sumber daya yang terbatas.

Tujuan utama dari penghargaan internasional ini adalah untuk mengakui dan menghargai inisiatif luar biasa yang dilakukan individu, lembaga, organisasi non-pemerintah yang telah memberikan kontribusi inovatif untuk mempromosikan kewirausahaan pemuda dalam ekonomi kreatif.

MoTIV dipilih dari 69 nominasi untuk penghargaan tersebut. MoTIV juga akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar $50.000 sebagai apresiasi atas kontribusinya yang luar biasa terhadap ekonomi kreatif.

Menurut sumber di pemerintahan Bangladesh, penghargaan dan hadiah akan diberikan setiap dua tahun dari sekarang. []

Sumber: Anadolu

Baca Juga