Hari Ini Delegasi Ukraina dan Rusia Berunding

SALAM-ONLINE.COM: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Ahad (27/2/2022) mengumumkan bahwa delegasi yang mewakili negaranya dan pejabat Rusia akan bertemu di perbatasan Belarusia pada Senin (28/2/2022) pagi.

“Kami sepakat bahwa delegasi Ukraina akan bertemu dengan delegasi Rusia tanpa prasyarat di perbatasan Ukraina-Belarusia, dekat Sungai Pripyat,” kata Zelenskyy di akun Telegramnya yang dikutip Kantor Berita Anadolu, Ahad (27/2).

Mengingat rencana itu terjadi setelah percakapannya dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Zelenskyy mengatakan Lukashenko akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pesawat, helikopter dan rudal yang ditempatkan di wilayah Belarusia akan dikandangkan selama delegasi Ukraina melakukan perjalanan, pertemuan hingga pulang (kembali).

Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan “operasi militer khusus” di Ukraina pada Kamis (24/2/2022), beberapa hari setelah dia mengakui (mendukung) dua daerah yang dikuasai separatis di Ukraina timur. Putin mengklaim bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki tetangganya (Ukraina), tetapi ingin “demiliterisasi” (pengurangan tentara, senjata dan kendaraan militer di dua daerah di Ukraina) dan “denazifikasi” ((upaya Putin menghapuskan pengaruh NAZI yang ada di Ukraina).

Putin menegaskan negaranya tidak berminat untuk menduduki wilayah Ukraina. Operasi militer khusus yang dijalankan kini semata demi memenuhi permintaan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, dua wilayah di Ukraina timur yang dikuasai separatis pro-Rusia.

“(Rusia) tidak punya rencana untuk menduduki teritori Ukraina,” tegas Putin, dikutip dari RT.com, Kamis (24/2/2022). “(Operasi militer khusus) untuk melindungi Donetsk dan Lugansk dari ‘agresi rezim Ukraina’,” kata Putin.

Baca Juga

Tujuan utamanya, menurut Putin, adalah untuk melindungi warga Donetsk dan Lugansk dari upaya genosida pemerintahan Ukraina.

“(Kami hadir) untuk melindungi orang-orang yang sudah delapan tahun menjadi target genosida oleh rezim (Ukraina),” ungkap Putin.

“(Moskow) mendesak dimulainya demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina dan segera menyerahkan mereka yang banyak melakukan kekejaman terhadap warga sipil ke pengadilan.”

Sementara Barat telah memberlakukan sanksi keuangan untuk Moskow, juga memutuskan untuk memasok Ukraina dengan senjata dan amunisi.

Setidaknya 368.000 warga Ukraina telah meninggalkan negara itu sejak awal serangan, kata Badan Pengungsi PBB. (mus)

Baca Juga