Pasukan Rusia dan Ukraina Bentrok di Ibu Kota Kyiv
SALAM-ONLINE.COM: Sirene meraung di ibu kota Ukraina pada Sabtu (26/2/2022) menyusul laporan media tentang bentrokan pasukan Rusia dengan pasukan Ukraina di jalan-jalan ibu kota Kyiv sepanjang malam.
Setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan bahwa malam akan sulit dan Kyiv tidak boleh hilang, suara bentrokan dan ledakan terdengar sebagian besar di daerah permukiman kota hingga Sabtu pagi.
Disebutkan bahwa pasukan Rusia mencoba memasuki kota melalui bentrokan jalanan dari Victory Street di pintu masuk barat Kyiv.
Layanan pers Angkatan Darat Ukraina melaporkan bahwa pada pukul 04.08 waktu setempat (0208GMT), serangan terhadap unit militer di sekitar Victory Street berhasil digagalkan dan situasi pun tenang.
Menurut laporan media yang dilansir Kantor Berita Anadolu, Sabtu (26/2/2022) bentrokan bersenjata yang intens terjadi di permukiman Vasylkiv di Kyiv.
Wali Kota Vasylkiv Nataliia Balasynovych mengatakan kepada saluran televisi 1+1 bahwa sejumlah besar tentara Rusia diterjunkan ke wilayah tersebut. Balasynovych mengatakan ada bentrokan di kota dan tentara Rusia melakukan serangan roket. Jatuh korban tewas di Angkatan Bersenjata Ukraina.
“Kyiv, kota kami yang indah dan damai, selamat satu malam lagi di bawah serangan pasukan darat Rusia, rudal. Salah satunya telah menghantam sebuah apartemen perumahan di Kyiv. Saya menuntut dunia: mengisolasi Rusia sepenuhnya, usir duta besar, embargo minyak, hancurkan ekonominya. Hentikan penjahat perang Rusia!” seru Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba di akun Twitternya.
Zelenskyy Bicara dengan Macron Melalui Telepon
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu pagi mengungkapkan pembicaraannya dengan rekannya dari Prancis, Emmanuel Macron, melalui telepon, membahas situasi terkini.
“Hari baru di garis depan diplomatik dimulai dengan percakapan dengan Emmanuel Macron. Senjata dan peralatan dari mitra kami sedang dalam perjalanan menuju Ukraina. Koalisi anti-perang sedang bekerja!” kata Zelenskyy di Twitter.
“Kami di sini. Kami berjuang. Kemuliaan bagi Ukraina,” kata Zelenskyy, seraya menekankan bahwa dia tidak akan meninggalkan Ukraina.
Intervensi militer Rusia di Ukraina memasuki hari ketiga pada Sabtu dengan laporan terbaru menunjukkan bahwa pasukan Rusia bentrok dengan pasukan Ukraina di ibu kota Kyiv.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan intervensi militer pada Kamis (24/2/2022), beberapa hari setelah mengakui dua daerah kantong telah dikuasai separatis di Ukraina timur.
Dia mengklaim bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki negara tetangga itu, tetapi ingin “demiliterisasi” dan “denazifikasi” Ukraina.
Sementara Zelenskyy menuduh Rusia mencoba memasang pemerintahan boneka. Dia mengatakan pihaknya akan membela negara mereka dari agresi Rusia. (mus)