SALAM-ONLINE.COM: Sekelompok emak-emak menggelar aksi di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/3/2022), untuk menuntut Presiden Joko Widodo mundur.
Koordinator Lapangan Aksi, Neneng Khodijah menjelaskan bahwa aksi ini digelar karena emak-emak menganggap Presiden Joko Widodo sudah tidak mampu mengurus negara.
Kehidupan ekonomi rakyat semakin tercekik. Bahkan, dapur emak-emak semakin tidak menentu dan tidak tahu apa yang harus disediakan untuk keluarga.
Di satu sisi, penghasilan sudah tidak mencukupi karena semua harga kebutuhan pokok naik, terutama daging, gula dan gas yang harganya naik luar biasa. Begitu juga minyak goreng yang langka dan jika tersedia harganya pun sudah melonjak tinggi.
“Hal tersebut yang mendorong kami, emak-emak turun ke jalan,” kata Neneng Khodijah kepada wartawan, Ahad (27/3/2022).
Neneng Khodijah mengaku bahwa kelompok emak-emak sudah kehabisan akal mengatur dapur. Kehadiran pemerintah juga menjadi pertanyaan karena masalah yang dihadapi tidak kunjung ada bantuan kebijakan yang nyata.
Pemerintah seolah tutup mata pada masalah yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak. Sebaliknya, titik fokus pemerintah hanya pada proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang sebenarnya sama sekali tidak dibutuhkan rakyat saat ini.
“Apalagi kami khawatir nanti proyek IKN tersebut akan jadi bancakan. Bahkan sekarang minta urunan (masyarakat) untuk mendanai IKN,” sambungnya.
Kelompok emak-emak yang datang dengan membawa spanduk bertuliskan “Jokowi Gagal Urus Negara Mundur, Bukan Perpanjang Masa Jabatan” ini merasa heran dengan pemerintah yang tidak tahu malu. Sebab, mereka sudah gagal dalam mengurus kesejahteraan rakyat dan utang menumpuk, tapi justru mewacanakan penundaan Pemilu 2024. Padahal seharusnya, Jokowi legawa untuk mundur.
“Kami emak-emak datang unjuk rasa di Gedung Sate Bandung untuk menyatakan sikap bahwa kami tidak lagi percaya pada pemerintahan Joko Widodo. Tidak lagi menaruh harapan untuk Indonesia lebih baik tahun mendatang,” tutupmya. (rmol)