AS Bunuh Pemimpin Al-Qaidah dalam Serangan Drone di Afghanistan

Syaikh Dr Ayman Al-Zawahiri

SALAM-ONLINE.COM: Serangan pesawat tak berawak AS (drone) dilaporkan telah membunuh pemimpin Al-Qaidah Syaikh Dr Ayman Al-Zawahiri di Afghanistan pada akhir pekan, Ahad (31/7/2022) pagi.

“Sekarang keadilan telah ditegakkan, dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi,” kata Biden dari balkon Ruang Biru Gedung Putih dalam sambutan yang disiarkan secara nasional, demikian dilansir Anadolu News Agency, Selasa (2/8/2022).

“Kami menjelaskan lagi malam ini bahwa tidak peduli berapa lama, di mana pun Anda bersembunyi, jika Anda adalah ancaman bagi rakyat kami, Amerika Serikat akan menemukan Anda dan membawa Anda keluar (dari persembunyian),” ujar Biden.

Syaikh Zawahiri telah lama menghindar dari upaya AS untuk membunuh atau menangkapnya. Amir Al-Qaidah berusia 71 tahun itu memimpin kelompok yang ditarget AS sejak 2011, ketika pasukan Amerika membunuh pendiri Al-Qaidah Usamah bin Ladin di Pakistan.

Serangan pesawat tanpa awak oleh AS terjadi pada Ahad (31/7/2022) pagi waktu setempat, menargetkan sebuah rumah persembunyian Syaikh Al-Zawahiri di pusat kota Kabul—tempat pemimpin Al-Qaidah itu bersama istri, putri dan cucunya yang telah pindah awal tahun ini—demikian menurut seorang pejabat senior pemerintahaan Islam Afghanistan kepada wartawan.

AS telah mempelajari lokasi kediaman Syaikh Al-Zawahiri selama berbulan-bulan. Sementara Biden menerima informasi terbaru sejak Mei lalu. Komunitas intelijennya menggelar operasi yang berpotensi akan “menghabisi” Syaikh Zawahiri pada 1 Juli. “Sejak saat itu Biden fokus untuk memastikan setiap serangan ‘akan meminimalkan’ risiko korban sipil,” kata pejabat intelijen AS.

Pejabat itu mengatakan dua rudal ditembakkan dari pesawat tak berawak AS yang menargetkan Syaikh Al-Zawahiri saat dia sendirian. Menurutnya, tidak ada anggota keluarga pemimpin Al-Qaidah itu atau warga sipil lainnya yang turut terbunuh dalam serangan tersebut.

Intelijen AS menyebut bahwa anggota Taliban bekerja untuk menyembunyikan pemimpin Al-Qaidah itu di gedung (tempat persembunyian)-nya.

Baca Juga

“Anggota Taliban bertindak cepat untuk memindahkan istri Al-Zawahiri, putri dan anak-anaknya ke lokasi lain. Mereka tinggal di tempat yang aman,” katanya.

AS mengklaim, keberadaan Al-Zawahiri di Kabul adalah “pelanggaran yang jelas” terhadap perjanjian yang dibuat AS di bawah mantan Presiden Donald Trump untuk penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan, kata pejabat itu, seraya menekankan bahwa AS mengharapkan untuk terus berdialog dengan Taliban terkait masalah-masalah keamanan.

“Ke depan dengan Taliban, kami akan terus meminta pertanggungjawaban mereka atas tindakan mereka. Dan kami telah menjelaskan kepada mereka di hari-hari berikutnya bahwa kami juga mengharapkan mereka untuk tidak mengambil tindakan yang akan membahayakan Mark Frerichs karena kami terlibat dalam upaya untuk pembebasannya setelah penangkapan dan penahanannya yang lama,” ujar pejabat itu.

Frerichs adalah warga negara Amerika yang telah ditahan di Afghanistan sejak 2020.

Taliban tak terima serangan AS itu. Penguasa Imarah Islam Afghanistan ini mengutuk serangan AS yang membunuh Syaikh Al-Zawahiri. Taliban menyebutnya sebagai “pelanggaran yang jelas terhadap prinsip-prinsip internasional dan Perjanjian Doha”, mengacu pada pakta yang menetapkan keluarnya AS dari Afghanistan.

Syaikh Zawahiri berasal dari Mesir dan telah menghabiskan puluhan tahun dalam organisasi Al-Qaidah sebagai wakil pemimpinnya di bawah bin Laden sebelum mengambil alih kepemimpinan lebih dari satu dekade lalu. AS mengklaim bahwa Syaikh Al-Zawahiri telah merencanakan serangan pada 12 Oktober 2000 di USS Cole (kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut AS) saat mengisi bahan bakar di Pelabuhan Aden, Yaman, yang menewaskan 17 pelaut AS. AS juga menuduh Syaikh Zawahiri membantu mengkoordinasikan serangan 11 September 2001 di New York City dan Pentagon.

AS telah menawarkan hadiah hingga $25 juta untuk informasi terkait Syaikh Ayman Al-Zawahiri di bawah program “Hadiah untuk Keadilan”. (S)

Baca Juga