Al-Morsi, Tahanan Politik Mesir, Disiksa Sampai Mati
SALAM-ONLINE.COM: Badan Keamanan Nasional Mesir telah menyiksa Mohammad Al-Sayyed Al-Morsi sampai mati di pusat penahanan Damietta. Guru bahasa Arab berusia 52 tahun itu ditahan pada 21 Februari lalu dan menjadi sasaran penyiksaan sistematis yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional, kata keluarganya.
Sumber dalam keluarga mengatakan, kondisi penahanan yang keras ditambah dengan penyiksaan menyebabkan kematiannya. Pihak keluarga tidak mengetahui waktu pasti kapan Al-Morsi meninggal. Keluarganya diberitahu tentang kematiannya pada Ahad (5/3/2023) dan menerima jenazahnya di peti mati. Upacara pemakamannya dilakukan di bawah pengawasan dinas keamanan.
“Kematian Al-Morsi adalah yang keempat di dalam penjara Mesir sejak awal tahun ini,” kata kelompok HAM yang dikutip redaksi dari Middle East Monitor (MEMO), Selasa (7/3).
Penjara Mesir, ujar pihak leluarga, bahkan tidak memiliki fasilitas layanan dasar bagi narapidana. Selama 2022, menurut keluarga Al-Morsi, 40 tahanan politik di Mesir meninggal karena kelalaian medis, penyiksaan atau kurangnya standar keamanan yang memadai.
Gerakan Ikhwanul Muslimin menyalahkan rezim kudeta Mesir yang dipimpin Abdel Fattah Al-Sisi atas kematian Al-Morsi. “Banyak tahanan politik lainnya akan mengalami nasib yang sama, termasuk penyiksaan,” kata gerakan itu. Ayah korban terakhir juga mengalami kondisi yang parah di penjara Mesir. (mus)