Kanada Mudahkan Migrasi bagi Warga Turki dan Suriah Terdampak Gempa
SALAM-ONLINE.COM: Di tengah seruan agar membantu orang-orang yang terkena dampak gempa bumi di Türki dan Suriah, Kanada mengambil langkah-langkah untuk memudahkan prosedur bagi para migran dari negara-negara tersebut.
Pada Sabtu (18/3/2023), para pejabat Kanada mengumumkan bahwa mereka akan memudahkan prosedur imigrasi bagi warga Turki dan Suriah yang sudah berada di negara itu, sebulan setelah gempa bumi yang menewaskan lebih dari 50.000 orang di kedua negara.
Gempa berkekuatan 7,7 dan 7,8 pada 6 Februari itu menewaskan lebih dari 48.000 orang di Türki, ribuan lainnya di negara tetangga Suriah dan menghancurkan ratusan ribu bangunan.
“Kanada berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak gempa dahsyat di Türki dan Suriah,” kata Menteri Imigrasi, Pengungsi dan Kewarganegaraan, Sean Fraser, sebagaimana dilansir DailySabah, Ahad (19/3).
Langkah-langkah baru akan memungkinkan, misalnya, orang-orang dari negara tersebut agar mengajukan izin kerja yang memberi wewenang kepada orang asing untuk bekerja di perusahaan mana pun selama jangka waktu tertentu.
“Hari ini, kami memperkenalkan langkah-langkah baru yang memudahkan warga negara Turki dan Suriah untuk memperpanjang masa tinggal mereka bersama keluarga di Kanada sambil terus bekerja dan belajar di lingkungan yang aman,” tambah Fraser.
Pengumuman tersebut muncul 10 hari setelah PBB mendesak masyarakat internasional untuk mempercepat penyelesaian pengungsi Suriah dari daerah yang terkena dampak gempa bumi di Türki.
“Mereka yang berada di sini sementara dapat mengajukan perpanjangan visa mulai 29 Maret, dan biaya akan dibebaskan,” kata Fraser dan Menteri Transportasi Omar Alghabra dalam rilis berita bersama.
Rilis itu mengatakan pemerintah Kanada telah memproses aplikasi tempat tinggal sementara dan permanen “berdasarkan prioritas” untuk korban gempa bumi 6 Februari yang menghancurkan.
Fraser mengatakan pengalaman dalam menerima dengan cepat orang-orang yang melarikan diri dari Ukraina yang dilanda perang telah memaksa pemerintah untuk mengembangkan program permukiman kembali yang lebih cepat—yang akan membantu orang Turki dan Suriah.
“Kami menggunakan strategi baru untuk membantu memfasilitasi kedatangan orang-orang yang mengalami diri mereka dalam situasi tersebut (yang) biasanya tidak disetujui untuk datang ke Kanada,” tambahnya.
Per 10 Maret, ada sekitar 6.400 warga Turki dan 600 warga Suriah yang status sementaranya akan berakhir dalam waktu enam bulan.
“Kami tahu bahwa banyak warga Kanada memiliki anggota keluarga yang terkena dampak gempa bumi, dan langkah-langkah hari ini harus memberikan kenyamanan bagi warga Kanada tersebut,” kata Alghabra.
“Kami memahami tantangan yang dihadapi oleh mereka yang terkena dampak tragedi ini dan kami tetap komit memberikan dukungan dan bantuan selama masa sulit ini.”
Türki telah lama mengeluhkan lambatnya proses visa bagi warganya yang bepergian ke Eropa dan negara lain, khususnya Jerman. Tapi gempa bumi yang melanda negara itu dan negara tetangganya, Suriah, nampaknya telah membalikkan keadaan, setidaknya bagi para korban bencana.
Akibatnya, beberapa negara Eropa telah memutuskan untuk mempermudah prosedur visa bagi korban untuk ditampung oleh kerabat di seluruh Eropa. Swiss, Belanda, Belgia dan Jerman, semuanya telah mengambil tindakan untuk memfasilitasi aplikasi visa warga negara Turki dan Suriah yang tinggal di negara mereka sehingga mereka dapat menampung kerabat mereka untuk sementara.
Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Sekretariat Negara Swiss untuk Migrasi mengatakan bahwa orang-orang yang rumahnya hancur akibat gempa harus mengajukan bantuan medis darurat untuk mendapatkan manfaat dari proses visa yang dipercepat. Dikatakan, para korban bisa mendapatkan formulir “rapid pass” dari Konsulat Jenderal Swiss di Istanbul.
Sementara itu pemerintah Belanda mengatakan akan memberikan “janji visa prioritas” bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan ke kerabat mereka di Belanda dari Türki. Pasangan dan kerabat warga negara Belanda yang mengajukan visa sementara ke Belanda dapat memperoleh janji temu visa prioritas dari lembaga perantara dengan mengirimkan nomor telepon mereka ke Kementerian Luar Negeri.
Menteri Suaka dan Migrasi Belgia, Nicole de Moor, mengatakan bahwa banyak orang Belgia ingin membantu kerabat mereka di Türki dan merawat mereka sementara di rumah. “Saya telah menginstruksikan Kantor Imigrasi untuk mempercepat prosedur aplikasi visa (bagi mereka),” katanya di Twitter.
Jerman juga berencana mengizinkan korban gempa di Türki dan Suriah untuk tinggal sementara dengan kerabatnya di Jerman. Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser mengatakan bahwa proses itu akan dilakukan sebagai bagian dari visa regular, tetapi akan diselesaikan dengan cepat. (mus)