Di Amerika, Imam Masjid di New Jersey Ditikam Saat Memimpin Shalat Subuh

Masjid Jami’ Umar Ibn Khaththab, Paterson, New Jersey, AS. (AFP / File foto)

SALAM-ONLINE.COM: Seorang Imam Masjid di Paterson, New Jersey, Amerika Serikat, ditikam saat memimpin shalat subuh. Insiden itu terjadi pada Ahad (9/4/2023) subuh di Masjid Omar (baca: Masjid Jami’ ‘Umar Ibn Khaththab) di Paterson, New Jersey, sekitar pukul 05.30 waktu setempat.

Ketika Imam Sayed Elnakib dan jamaah lainnya, sekitar 200 orang, tengah melaksanakan shalat, seorang pria bersenjatakan pisau menerjang ke depan, menikam imam dari belakang dan kemudian berusaha melarikan diri.

Kantor Kejaksaan Wilayah Passaic mengidentifikasi pria itu sebagai Serif Zorba berusia 32 tahun. Dia ditangkap dan didakwa dengan percobaan pembunuhan tingkat pertama. Pihak berwenang belum mengungkap motif serangan itu.

Nampak dalam video, jamaah Masjid berhasil meringkus Zorba dan menahannya hingga polisi tiba. Sementara imam shalat dibawa ke rumah sakit dan dalam kondisi stabil.

Jamaah mengatakan Zorba sebelumnya sudah terlihat di Masjid, tetapi Jamaah tidak begitu mengenalnya. Dia bukan pula anggota aktif.

“Tidak ada yang benar-benar mengenalnya,” kata seorang jamaah kepada New York Times yang dikutip Middle East Eye (MEE), Senin (10/4). “Kami tidak tahu apa motif di balik aksinya.”

“Dia masuk dan duduk terpisah dari jamaah lain dan tidak ada komunikasi dengan siapa pun,” lanjutnya. “Kami sangat bingung mengapa dia melakukan tindakan itu.”

Wali Kota Paterson, Andre Sayegh, mengumumkan bahwa setelah insiden tersebut akan ada polisi tambahan untuk berjaga di luar Masjid di kota tersebut.

Baca Juga

Serangan itu terjadi dalam bulan suci Ramadhan, ketika masjid-masjid cenderung mengalami peningkatan jumlah kehadiran jamaah untuk shalat lima waktu dan shalat Tarawih.

“Ini adalah bulan paling suci dalam tahun kalender Islam dan kami ingin memastikan bahwa keselamatan orang-orang yang baru saja datang untuk shalat menjadi prioritas bagi kami. Kami menangani kasus ini dengan sangat serius,” lanjut Sayegh.

“Kami ingin memberi tahu siapa pun yang datang untuk beribadah bahwa mereka dapat melaksanakannya dengan damai tanpa takut diserang.”

Paterson adalah kota terpadat ketiga di New Jersey dan merupakan rumah bagi lebih dari 20.000 orang Arab. Banyak di antaranya adalah keturunan Palestina. Tahun lalu, Dewan Kota Paterson dengan suara bulat memilih untuk mengganti nama area lima blok dari Jalan Utama menjadi Jalan Palestina. Hal ini dilakukan untuk menghormati komunitas Palestina yang besar kontribusinya terhadap bisnis dan kehidupan sipil di kota itu.

Dalam insiden terpisah sehari sebelumnya, Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) cabang New Jersey menyerukan penyelidikan kejahatan rasial setelah papan penunjuk jalan di sekolah umum Dr Hani Awadallah di Paterson dirusak dan kata “Allah” dalam nama Awadallah dicoret dan ditandai.

“Sementara keadaan di seputar insiden tersebut masih belum diketahui, penodaan kata ‘Allah’ atas nama Dr Awadallah nampaknya disengaja, membuat penyelidikan kejahatan rasial atas insiden ini segera dilakukan,” kata Selaedin Maksut, direktur eksekutif CAIR cabang New Jersey.

Maksut menambahkan bahwa pada tahun 2022, CAIR telah mencatat “jumlah pengaduan anti-Muslim adalah tertinggi, yaitu sebanyak 152”, dan jenis pengaduan ini meningkat selama Ramadhan. (S)

Baca Juga