Protes Pembunuhan Dokter Muda oleh Pasukan Zionis, Warga Palestina Lancarkan Pemogokan Umum

Pasukan Zionis penjajah dikerahkan ke Kota Houra yang dijajah, setelah seorang dokter muda Palestina ditembak mati oleh polisi penjajah

SALAM-ONLINE.COM: Warga Palestina di kota-kota Arab yang dijajah Zionis “Israel” melancarkan pemogokan umum sehari penuh kemarin untuk memprotes pembunuhan terhadap Mohammad Al-Osaibi, seorang dokter Palestina, yang ditembak mati oleh pasukan penjajah, demikian dilansir Middle East Monitor (MEMO), Senin (1/3/2023).

Al-Osaibi, seorang dokter muda berusia 26 tahun dari Houra, sebuah desa Arab Badui, Palestina, yang dijajah Zionis, dibunuh oleh pasukan polisi penjajah di pintu masuk Masjid Al-Aqsha, Sabtu (1/3) pagi.

Keluarga mengatakan Al-Osaibi ditembak ketika dia membantu seorang gadis Palestina yang dicegat pasukan penjajah saat memasuki Masjid Al-Aqsha.

Pemogokan umum itu mengikuti seruan Komite Tindak Lanjut Tinggi untuk Warga Arab-“Israel” pada Sabtu (1/3) yang mencakup semua kota untuk menutup fasilitas pendidikan umum dan toko.

Ketua Komite, Mohammad Barakeh, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat kemarin, “Ini bukan kasus versi yang saling bertentangan, ada badan rezim yang membunuh seorang warga dengan darah dingin. Beban pembuktian ada pada polisi.”

Barakeh menambahkan bahwa pemogokan dilakukan di hampir semua wilayah Arab dan tidak akan menampilkan kekerasan kecuali “polisi melakukan provokasi,” lapor Times of “Israel”.

Baca Juga

Selain itu, Ahmad Tibi, seorang anggota Knesset Palestina-“Israel”, mengunjungi tenda berkabung keluarga Al-Osaibi di kota Badui Hura, yang berbasis di Negev (Naqab), setelah pemogokan diumumkan.

“Mohammad Al-Osaibi adalah lulusan sekolah kedokteran yang datang ke Masjid Al-Aqsha untuk shalat. Dia punya mimpi, dia dihabisi oleh peluru polisi (penjajah) yang menganggap nyawa orang Arab Palestina itu murah,” ungkap Tibi.

Militer Zionis mengklaim bahwa mereka berusaha merebut senjata seorang tentara setelah dia (Al-Osaibi) dihentikan untuk diinterogasi, mendorong pasukan untuk menembak. Namun, keluarga Al-Osaibi membantah kejadian versi polisi.

“Polisi berbohong,” kata keluarga Al-Osaibi. “Mereka menembakkan lebih dari 20 peluru ke arahnya (Al-Osaibi) ketika dia tidak memiliki (senjata) apapun.”

Ketegangan telah memuncak di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, dalam beberapa bulan terakhir di tengah serangan berulang Zionis ke kota-kota Palestina.

Lebih dari 90 warga Palestina telah meregang nyawa oleh tembakan pasukan penjajah sejak awal tahun ini. Empat belas orang Zionis juga tewas dalam periode yang sama. (mus)

Baca Juga