Alasan Publik Tolak Pindah Ibu Kota Negara: Tak Mendesak!

Presiden Joko Widodo di tenda di lokasi “IKN”, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

SALAM-ONLINE.COM: Mayoritas masyarakat tidak setuju dengan pemindahan ibu kota negara. Alasan utamanya: tidak mendesak!

Demikian temuan survei Indostrategic bertajuk “Keberlanjutan Vs Perubahan: Dinamika Peta Politik Menuju Pemilu 2024” yang dirilis Jumat (14/7/2023).

Temuan survei itu, hanya 40,1 persen responden setuju dengan pindah ibu kota negara. Rinciannya, sangat setuju (8,1 persen) dan cukup setuju (32 persen).

Sementara, 57,3 persen responden mengaku tidak setuju, dengan rincian kurang setuju 30,1 persen dan sangat tidak setuju 27,2 persen. Kemudian, 2,6 persen responden tidak menjawab.

Baca Juga

Dalam survei itu juga disebutkan beberapa alasan yang menjadikan publik tidak setuju pindah ibu kota negara. Yakni, biaya pembangunan lebih baik digunakan untuk hal yang lebih mendesak (46,2 persen).

Berikutnya, terlalu tergesa-gesa (20,8 persen), belum mendesak dalam waktu dekat (16,5 persen), Jakarta masih pantas menjadi ibu kota negara (8,2 persen), dan responden tidak jawab (8,3 persen).

Indostrategic melakukan survei nasional dengan metode multistage random sampling yang melibatkan sampel 1.400 responden.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka, dengan periode pengerjaan survei lapangan pada tanggal 9-20 Juni 2023. (rmol)

Baca Juga