Dalam Satu Dekade Terakhir, 2022 Tahun Paling Mematikan Anak-anak Palestina

Anak-anak Palestina saat mengikuti unjuk rasa memperingati 20 tahun Intifadah Palestina kedua, atau perlawanan, di kota Ramallah, Tepi Barat, Senin, 28 September 2020. (Foto: AP)

SALAM-ONLINE.COM: Tahun lalu (2022) adalah tahun paling mematikan bagi anak-anak Palestina yang dibunuh oleh pasukan Zionis penjajah, demikian menurut kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di New York.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip DailySabah, Senin (28/8/2023), HRW mengatakan bahwa pada 2022 terjadi lonjakan kematian anak-anak Palestina akibat serangan biadab penjajah di Tepi Barat yang diduduki/dijajah.

“Pasukan militer dan polisi penjajah di perbatasan membunuh anak-anak Palestina tanpa ada pertanggungjawaban,” kata HRW.

Kelompok hak asasi manusia tersebut menyebut, meskipun tahun 2022 adalah tahun paling mematikan bagi anak-anak Palestina dalam 15 tahun terakhir, namun tahun 2023 berada di jalur yang tepat untuk mencapai atau melampaui angka tahun 2022.

Menurut organisasi tersebut, setidaknya 34 anak Palestina dibunuh oleh pasukan Zionis di Tepi Barat hingga 22 Agustus.

“Pasukan Zionis semakin sering menembaki anak-anak Palestina yang hidup di bawah pendudukan/penjajahan,” kata Direktur Asosiasi Hak Anak HRW, Bill Van Esveld.

Baca Juga

Dia menambahkan bahwa jika tidak ada tekanan yang diberikan kepada Zionis, terutama Amerika Serikat, untuk mengubah kebijakannya, maka “akan lebih banyak anak-anak Palestina yang terbunuh”.

“Anak-anak Palestina hidup dalam realitas apartheid dan kekerasan struktural, di mana mereka dapat ditembak mati kapan saja tanpa adanya prospek pertanggungjawaban yang serius,” ungkap Van Esveld.

Belum ada komentar dari pihak penjajah itu mengenai laporan HRW.

Ketegangan meningkat tinggi di Tepi Barat yang diduduki/dijajah dalam beberapa bulan terakhir di tengah serangan berulang-ulang pihak penjajah ke kota-kota Palestina bersamaan dengan penyerangan yang dilakukan oleh pemukim Yahudi yang biasanya dijaga oleh tentara penjajah.

Lebih dari 200 warga Palestina meregang nyawa akibat tembakan penjajah sejak awal tahun ini, menurut Kementerian Kesehatan. Setidaknya 34 warga penjajah—tentara dan pemukim—juga tewas dalam serangan Palestina pada periode yang sama, menandai angka kematian pihak penjajah tertinggi sejak tahun 2005. (mus)

Baca Juga