Tahanan Palestina yang Dibunuh di Penjara Zionis Meningkat

Penjara Zionis penjajah

SALAM-ONLINE.COM: Kelompok urusan tahanan Palestina pada Senin (1/1/2023) mengungkapkan bahwa Zionis membunuh seorang tahanan Palestina di penjara penjajah tersebut.

Pihak penjara Zionis seperti diberitakan Kantor Berita Anadolu, Selasa (2/1), mengatakan akan menyelidiki penyebab kematian tahanan yang terjadi di penjara Meggido tersebut.

Dalam pernyataan bersama yang dikutip oleh kantor berita resmi Palestina, Wafa, Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina & Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan bahwa pihak penjajah membunuh tahanan Abdul Rahman Bassem Al-Bahsh (23) dari kota Nablus.

Pernyataan itu menyebutkan Al-Bahsh ditahan pada 31 Mei 2022 dan dijatuhi hukuman 35 bulan.

Dikatakan, jumlah warga Palestina yang dibunuh di penjara penjajah sejak 7 Oktober lalu telah meningkat menjadi tujuh orang.

Baca Juga

Ketua Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina, Qaddoura Fares, mengatakan sejauh ini hanya tujuh tahanan tersebut yang diketahui. Komisi mencatat “ada tahanan lain dari Jalur Gaza dibunuh oleh penjajah yang belum dipublikasikan”.

Pada 26 Desember lalu, Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mengatakan penjajah Zionis berkewajiban untuk mengungkapkan keberadaan hampir 3.000 warga sipil Palestina yang diculik dari rumah dan pusat penampungan di Gaza. Mereka mendesak komunitas internasional agar memberikan tekanan pada Tel Aviv untuk mengakhiri kebijakan penghilangan paksa warga Palestina.

Dikatakan bahwa tentara penjajah telah menahan ratusan warga Palestina di kawasan Sheikh Radwan di Kota Gaza, termasuk puluhan wanita yang dibawa ke Stadion Yarmouk. Cadar mereka dibuka dan digeledah oleh tentara penjajah. Banyak juga yang mengalami pelecehan, pemukulan dan pelecehan secara eksplisit.

Euro-Med menambahkan bahwa laki-laki Palestina, termasuk anak-anak berusia 10 tahun dan orang lanjut usia di atas 70 tahun, “dipaksa menanggalkan semua pakaian mereka kecuali pakaian dalam dan berbaris dengan cara yang memalukan di depan para perempuan yang ditahan penjajah di stadion yang sama”. (mus)

Baca Juga