Rezim Asad Serang Kota Salma, Bantuan untuk Fuqara Tertunda

Hasi-bantuan langsung tunai kepada fuqara oleh tim 11 relawan HASI di Salma, Lattakia, Suriah-1-jpeg.image
Bantuan Langsung Tunai kepada fuqara oleh tim 11 relawan HASI di Kota Salma, Lattakia, Suriah

SALMA (SALAM-ONLINE): Kota Salma, Lattakia, Senin (12/5) sore menegangkan. Suara bom yang menghantam tanah sejak siang tadi bersahutan dengan peluru-peluru dari pihak pejuang yang mencoba mengimbangi serangan rezim.

Toh, itu tidak membuat tim relawan ke-11 Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) untuk Suriah khawatir, karena suara bom terdengar jauh dari lokasi mereka tinggal. Kecuali saat adzan maghrib dikumandangkan tadi, seruan agar manusia menghadap Rabbnya itu disambut dengan misil dari rezim Basyar Asad yang meledak dan menghasilkan suara menggelegar tidak jauh dari Rumah Sakit tim HASI bertugas.

“Kekhawatiran jelas kami rasakan karena suara itu sangat dekat, tidak seperti sebelum-sebelumnya yang mengenai lokasi jauh dari tempat kami. Alhamdulillah shalat maghrib membuat kami kembali tenang,” tutur Ketua Tim 11 HASI, Abu Abdillah, yang dikutip dari hasi.or.id, Selasa (13/5).

Rumah Sakit Lapangan (RSL) Salma berada tidak jauh dari front pertempuran antara pejuang Suriah dan tentara rezim Asad. Dan di beberapa bagian wilayah Salma, para pejuang berhadapan langsung dengan rezim yang selalu siaga untuk melontarkan misilnya jika terlihat kendaraan lewat di hadapannya.

Rezim memasang pengawas pada beberapa puncak bukit untuk memastikan tidak ada lagi rakyat Suriah yang berani melintasi jalan yang, oleh para pejuang, disebut sebagai “jalan syahadah”, yaitu jalan yang jika dilewati harus banyak-banyak mengucap kalimat syahadat dan istighfar—khawatir misil Asad menyerang kendaraan yang ditumpangi yang dapat berakibat kematian.

“Karena dekatnya jarak RSL dengan front maka wajar jika suara bom, roket dan misil, biasa kami dengar setiap harinya. Bahkan belakangan pesawat tempur MiG buatan Rusia mulai sering berlalu lalang di atas langit Salma sambil memuntahkan rudal-rudalnya,” ujar Abu Abdillah.

Baca Juga

Seperti Senin (12/5) sore ini, selepas shalat maghrib tim HASI mendapat informasi bahwa pesawat MiG memuntahkan rudalnya dan menghantam sebuah kolam air milik masjid Jami’ yang berjarak tidak lebih dari 300 m dari RSL Salma. Akibatnya, warga kembali menderita karena salah satu sumber air mereka hancur. Allaahul Musta’aan.

Agenda tim lepas maghrib ini adalah berkunjung kerumah-rumah warga Salma dan sekitarnya untuk memberikan bantuan tunai langsung kepada mereka. Keluarga fakir (fuqara), anggota keluarga yang ditahan rezim dan keluarga yang anggotanya gugur saat melawan rezim Asad masuk dalam daftar kunjungan tim hari ini.

Dua dari keluarga tersebut berhasil dikunjungi tim dan memberikan bantuan tunai karena berada di desa tetangga, Tirtiyah namanya. “Adapun satu keluarga terpaksa kami tunda karena letak rumahnya yang berada dekat peristiwa pengeboman yang baru saja terjadi sore tadi. Rumahnya bertetangga dengan masjid Jami’ yang terkena rudal MIG. Dengan alasan keamanan kami urungkan menyampaikan bantuan,” lanjut Abu Abdillah.

“Rumah keluarga yang ingin kita bantu bersebelahan dengan masjid jami’ yang dibom tadi. Khawatir cahaya kendaraan kita mendatangkan MiG mereka, insya Allah besok siang kita kembali dan mengantarkan bantuan kepada mereka,” jelas Direktur RSL Salma, dokter Rami Habib, menyampaikan alasan batalnya mengadakan kunjungan terakhir untuk warga.

“Kami pun mengikuti arahan tuan rumah karena mereka lebih tahu akan keadaan lapangan sebenarnya. Dan kami kembali ke RSL Salma dengan harapan esok semua menjadi lebih mudah dan tanpa halangan berarti,” pungkas Abu Abdillah. (Tim Relawan Ke-11 HASI untuk Suriah/hasi.or.id)

Baca Juga