Pejuang Palestina di Kursi Roda Itu Gugur dalam Demonstrasi Menentang Penjajah Zionis

Ibrahim Abu Thraya dari kursi rodanya tetap berjuang. (Foto: Reuters)

GAZA (SALAM-ONLINE): Seorang aktivis demonstran ternama dan menggunakan kursi roda dari Palestina, Abu Thraya, gugur setelah kepalanya ditembak. Kala itu, 16 Desember 2017, ia sedang mengikuti demonstrasi anti penjajah Zionis di Gaza, menentang keputusan sepihak AS dalam soal Yerusalem.

Laporan petugas ambulans dan rumah sakit Palestina tidak mengatakan siapa yang menembak Ibrahim Abu Thraya, dua pekan lalu itu.

Menurut para saksi mata, Abu Thraya ditembak oleh salah satu penembak jitu Zionis. Laporan Angkatan Darat penjajah itu mengatakan, tentara mereka memang menggunakan peluru tajam untuk membubarkan demonstrasi, tapi Abu Thraya bukan sasarannya. Laporan tersebut menyimpulkan “tidak mungkin diketahui siapa yang melepaskan tembakan” yang mematikan itu.

Banyak orang Palestina menganggap Abu Thraya sebagai lambang perlawanan terhadap penjajah Zionis. Thraya menggunakan kursi roda setelah kehilangan kedua kakinya pada 2008.

Ibrahim Abu Thraya. (Foto: Reuters)

Komisioner Tinggi untuk Hak Asasi Manusia PBB, Zeid Ra’ad Al Hussein mengecam penembakan terhadap Abu Thraya yang sudah kehilangan kedua kakinya itu sejak 2008. Ia duduk di kursi roda selama bentrokan di sepanjang perbatasan wilayah jajahan “Israel” dengan Gaza pada Jumat.

Baca Juga

Terkait kedua kakinya itu, keluarganya mengungkapkan, Thraya luka-luka dalam serangan udara  pada 2008 yang dilancarkan “Israel”. Ketika itu ia sedang membantu korban lain dalam serangan tersebut. Kantor berita Associated Press (AP) seperti dikutip Voanews, Kamis (28/12) mengatakan Abu Thraya cedera dalam bentrokan pada tahun 2008 dengan pasukan “Israel” di sebuah kamp pengungsi.

Kematian Abu Thraya menambah kemarahan rakyat Palestina sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui secara sepihak Baitul MAqdis (Yerusalem) sebagai Ibu Kota Zionis “Israel”, dan akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke kota yang terdapat Masjidil Aqsha tersebut.

Aksi-aksi protes sejak itu pun digelar. Tentara Zionis menghadapi demonstran dengan kekerasan sehingga setidaknya telah membunuh belasan orang Palestina.

Pelayat Palestina membawa jasad aktivis berusia 29 tahun, Ibrahim Abu Thraya, kemakaman di Gaza. Dia gugur pada Jumat, 16 Desember 2017, setelah kepalanya ditembak dalam demonstrasi di perbatasan antara wilayah jajahan dengan Gaza, untuk menentang keputusan sepihak Presiden AS Donald Trump terkait Yerusalem

Palestina dan negara-negara dunia yang tergabung di PBB mayoritas menghendaki Kota Yerusalem timur sebagai Ibu Kota Palestina, namun dengan pongahnya penjarah tanah Palestina, yakni Zionis “Israel”, mengklaim seluruh kota Yerusalem sebagai ibu kotanya yang permanen. (MNM/Salam-Online)

Sumber: Voanews

Baca Juga