Bocah 6 Tahun Luka Parah Setelah Penjajah ‘Israel’ Tembakkan Gas Air Mata

Hassan Ahmad Issa saat dalam perawatan di rumah sakit

SALAM-ONLINE: Seorang bocah Palestina, Hassan Ahmad Issa (6 tahun) terluka parah setelah penjajah “Israel” menembakkan gas air mata di distrik Tepi Barat, Betlehem.

Anak tersebut dirawat di rumah sakit selama satu pekan. Sekujur tubuh serta tenggorokannnya mengalami luka parah, kata sang ayah kepada Maan News Agency, Ahad (28/5).

Kejadian bermula saat bentrokan terjadi pada 21 Mei di kota al-Khader, dimana pasukan “Israel” menembakkan peluru baja berlapis karet, granat setrum dan tabung gas air mata ke arah anak-anak yang baru pulang dari sekolah.

Di saat itulah Hassan Ahmad Issa ditembak pada bagian kepalanya dengan tabung gas air mata sehingga pingsan dan tak sadarkan diri.

Hassan langsung dilarikan ke rumah sakit al-Yamamah di al-Khader, lalu ke rumah sakit pemerintah al-Hussein Beit Jala. Namun akhirnya dirujuk ke rumah sakit Bethlehem Arab Society di Beit Jala. Hassan dirawat karena mengalami retak pada tengkorak dan menjalani operasi pendarahan internal di kepalanya.

Cedera tersebut membutuhkan 13 jahitan, menurut sang ayah, Ahmad Issa. Pihak medis menyebutkan, CT scan telah menunjukkan bahwa kondisi Hassan stabil. CT scan lainnya pada Jumat mengonfirmasi bahwa dia sembuh dari cedera kepala dan tidak mengalami kerusakan pada otaknya.

Namun, Ahmad Issa mengatakan bahwa tak lama setelah Hassan kembali ke rumah, anak laki-lakinya tersebut mengalami kesulitan bernapas. Akhirnya  Hassan dibawa kembali ke rumah sakit Bethlehem Arab Society pada Kamis.

Baca Juga

Hassan kemudian dirujuk ke Caritas Baby Hospital di Bethlehem utara. Berbicara melalui telepon dari Shaare Zedek, Issa mengatakan kepada Maanews bahwa dokter di sana mengatakan tabung pernapasan yang dimasukkan ke dalam tenggorokan putranya di rumah sakit al-Yamamah di al-Khader merupakan titik awal pengobatannya.

Sementara itu, Setelah terjadinya bentrokan pekan lalu, Defense for Children International-Palestine (DCIP) mengulangi kecamannya terhadap pasukan “Israel” karena penggunaan kekuatan yang berlebihan.

“Pasukan ‘Israel’ sekali lagi menggunakan senjata pengontrol massa yang melanggar peraturan militer mereka sendiri dan melanggar hukum internasional,” kata direktur Program Akuntabilitas di DCIP Ayed Abu Eqtaish dalam sebuah laporan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut.

Hassan Ahmad Issa

Menurut DCIP, tujuh anak Palestina terluka oleh senjata pengendali pasukan “Israel” antara Januari dan 20 Mei 2017. Lima di antaranya menderita luka-luka di tubuh bagian atas. (EZ/Salam-Online)

Sumber: Maannews.com

Baca Juga