BEKASI (SALAM-ONLINE): Kasus pengambilalihan Masjid Muhammad Ramadhan (MMR), Ahad (20/4) oleh Pemkot Bekasi, Jawa Barat, mendapat sorotan. Masjid Muhammad Ramadhan yang marak dengan aktivitas syiar Islamnya, bagi Pemkot Bekasi justru dinilai meresahkan.
Tudingan Pemkot Bekasi ini pun ditampik pengurus Masjid. Menurut pengurus, MMR menjadi tempat bagi para pemulung, tukang ojek, dan anak-anak yatim untuk berbagi dan menimba ilmu. MMR bisa dibilang suka membantu para pemulung, tukang ojek dan, tentu saja, menyantuni anak-anak yatim. Itu dilakukan karena selama ini para pemulung dan tukang ojek luput dari perhatian banyak pihak.
“Selain membina, kami juga memberi bantuan kepada mereka,” ujar salah seorang pengurus MMR, Hardiansyah kepada seperti dikutip Islampos, Senin (21/4) di Bekasi.
Bantuan yang biasa diberikan MMR, ungkap Hardiansyah, berupa pengobatan gratis dan santunan kemanusiaan seperti pemberian baju Muslim dan uang tunai.
“Bahkan kalau bulan Ramadhan kita adakan buka puasa bersama anak yatim,” tambahnya.
Selain itu, MMR juga terkenal sebagai masjid yang menyalurkan daging kurban hingga merambah daerah terpencil dan kumuh di Bekasi. (Islampos/salam-online)