JAKARTA (SALAM-ONLINE): Presenter Wimar Witoelar meminta maaf atas foto dan status yang ia unggah di akun Facebooknya pada Ahad (15/6). Ia menyatakan, tak berniat untuk menghina Muhammadiyah atau pun organisasi Islam lainnya.
“Saya ini tak ada apa-apanya dibanding Muhammadiyah,” paparnya kepada ROL melalui sambungan telepon, Kamis (19/6).
Ia mengaku menghormati semua organisasi Islam, termasuk Muhammadiyah. Bahkan, ia menyatakan, punya rekam jejak yang baik dengan Muhammadiyah selama ini.
“Saya punya hubungan baik dengan Amien Rais, Syafii Ma’arif, Din Syamsuddin. Semua itu mitra saya. Karenanya, tak mungkin ada niat negatif dari saya,” imbuhnya.
Ia mengaku teledor dan tak teliti dengan mengunggah foto dan status itu, sehingga tak menyadari adanya logo Muhammadiyah.
“Tak ada niat menghina Muhammadiyah dan organisasi lain. Saya menyesal dan tak ingin ketenangan dengan Muhammadiyah menjadi terganggu,” paparnya.
Itu terhadap Muhammadiyah. Bukankah tak hanya Muhammadiyah yang dilecehkan? Bagaimana dengan ormas Islam lainnya, juga sederet tokoh yang dinista? Dan cukupkah permintaan maaf hanya lewat wartawan yang mewawancara atau via twitter? Dan dengan menutup akun yang telah menista?
Ahad (15/6), Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebooknya. Isinya, berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih yang dipadukan dengan tokoh “terorisme”.
Foto yang diduga rekaan tersebut memperlihatkan Prabowo dan Hatta Rajasa bersama serta elite partai pendukungnya seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali hingga Tiffatul Sembiring. Terdapat juga Tokoh FPI Habib Rizieq Syihab dan Abu Bakar Ba’asyir.
Namun di bagian atasnya, tampak beberapa tokoh yang dicap “teroris” oleh Amerika dan sekutunya. Misalnya, terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudera dan Amrozi. Ada juga pimpinan Al-Qaidah Usamah bin Ladin. Tokoh-tokoh tersebut mengapit mantan Presiden Soeharto yang juga merupakan bekas mertua Prabowo.
Sementara di bagian bawah, terpampang logo partai dan beberapa ormas Islam seperti Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT). Namun tak terlihat logo Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan salah satu ormas Islam tertua di Indonesia.
Selain itu, Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu. “Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys” (Galeri Bajingan… Kebangkitan Orang Jahat). (RoL)
salam-online