Protes Keras atas Serangan Udara Rusia, Qatar Siapkan Opsi Militer untuk Lindungi Rakyat Suriah

Qatar-Tentara Qatar-jpeg.image
Tentara Qatar

DOHA (SALAM-ONLINE): Salah satu negara pendukung revolusi Suriah, Qatar, menyatakan kemungkinan dilakukannya opsi militer setelah Rusia mengintervensi Suriah secara militer untuk mendukung rezim Basyar Asad. Namun Menlu Qatar juga mengatakan sampai saat ini masih berusaha mencari solusi politik untuk krisis Suriah.

Pernyataan Menteri Luar Negeri Qatar dalam sebuah wawancara CNN pada Rabu (21/10) itu, mendapat respon cepat dari pihak Asad.

Seorang pejabat senior rezim Suriah menggertak, bahwa Damaskus akan menanggapi dengan keras jika “serangan langsung” dilakukan, lansir Al Arabiya, Rabu (21/10).

Negara Teluk Arab yang mendukung oposisi Suriah seperti Qatar menyatakan protes keras atas serangan udara Rusia yang memungkinkan pasukan Asad merebut kembali beberapa wilayah untuk membantu mengamankan benteng di Suriah barat.

Qatar telah menjadi pendukung utama kelompok oposisi anti-Asad, dengan menyediakan senjata serta dukungan keuangan dan politik.

“Untuk melindungi rakyat Suriah dan Suriah dari perpecahan, kita tidak akan mengenyampingkan usaha apapun untuk melaksanakannya dengan saudara-saudara kami Saudi dan Turki, tidak peduli apa itu,” ujar Menlu Qatar Khalid al-Attiyah.

Baca Juga

“Jika intervensi militer dibutuhkan untuk melindungi rakyat Suriah dari kebrutalan rezim, kami akan melakukannya,” tambahnya, menurut sebuah teks dalam bahasa Arab yang dilansir oleh kantor berita Qatar QNA. Komentar Attiyah juga dimuat di website CNN Arab.

Rezim Suriah pun bereaksi. Wakil Menteri Luar Negeri rezim Suriah Faisal Mekdad seperti dikutip stasiun televisi Lebanon al-Mayadeen mengatakan, “Jika Qatar melakukan ancaman militer untuk campur tangan di Suriah, maka kita akan menanggapi agresi langsung ini. Respon kami akan sangat keras.”

Attiyah mengatakan Qatar berusaha sejauh mungkin untuk memecahkan krisis regional melalui dialog politik langsung.

“Kami tidak takut konfrontasi apapun. Meskipun demikian kami akan berusaha mengadakan dialog dengan posisi tawar yang kuat, karena kami lebih mengutamakan perdamaian, dan jalur terpendek menuju perdamaian adalah melalui dialog langsung,” terangnya.

In this photo taken on Saturday, Oct. 10, 2015, a Syrian army soldier fires a cannon in Latakia province, about 12 from the border with Turkey in Syria. Backed by Russian airstrikes, the Syrian army has launched an offensive in central and northwestern regions. (Alexander Kots/Komsomolskaya Pravda via AP)
Tentara rezim Basyar Asad-sedang menembakkan meriam ke permukiman warga di Suriah (Alexander Kots/Komsomolskaya Pravda via AP)

Qatar adalah negara kecil kaya eksportir gas yang memainkan peran utama dalam mendukung kelompok oposisi Islam selama Revolusi Musim Semi Arab tahun 2011 di Libya dan Suriah. (EZ/salam-online)

Baca Juga