Komisioner KPK Diminta Mundur Jika tak Berani Tangkap Ahok
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Massa yang tergabung dalam Komte Tangkap dan Penjarakan (KTP) Ahok akan kembali turun ke jalan.
Demonstrasi di depan kantor KPK Kamis (4/2) siang ini menuntut penuntasan kasus korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras (RSSW).
“Sehubungan masih bungkamnya KPK dalam memeriksa dan menetapkan status tersangka kepada Ahok atas dugaan korupsi pembelian lahan RSSW, kami akan menggeruduk kantor KPK. Kami mendesak komisoner KPK mundur kalau tidak berani borgol Ahok,” begitu bunyi undangan atas nama Koordinator KTP Ahok, A. Sulhy yang disebarluaskan lewat pesan elektronik, Rabu (3/2).
KPK sudah menerima hasil audit investigasi BPK terkait pembelian lahan seluas 3,6 hektare milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) oleh Pemprov DKI pada 7 Desember 2015 namun hingga kini penanganan kasus tersebut belum jelas.
Hasil audit investigasi BPK menemukan enam penyimpangan, yakni penyimpangan dalam tahap perencanaan, penganggaran, tim, pengadaan pembelian lahan, penentuan harga, dan penyerahan hasil.
Pemprov DKI membeli lahan tersebut senilai Rp 800 miliar pada APBD Perubahan tahun 2014.
Oleh BPK, proses pembelian itu dinilai tidak sesuai dengan prosedur dan Pemprov DKI membeli dengan harga lebih mahal dari seharusnya sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 191 miliar.
Unjuk rasa akan dilaksanakan pukul 12.00 WIB, dengan koordinator lapangan Raden Hidayatullah.
Setelah dari gedung KPK, kata Sulhy, aksi akan dilanjutkan di Pengadilan Tipikor Jakarta.
“Kami akan menuntut Ahok dihadirkan sebagai saksi kasus korupsi pengadaan UPS (Uninterruptible Power Supply),” tegasnya. (RMOL.co)