Bela Rezim Asad, Rusia Veto Resolusi DK PBB Terkait Suriah

SALAM-ONLINE: Bela rezim Basyar Asad, Rusia menggunakan hak veto terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait Suriah. Resolusi yang didukung negara-negara Barat pada Rabu (12/4) itu, untuk mengecam serangan gas kimia mematikan di Suriah, Selasa (4/4/ 2017) lalu.

Veto tersebut mendorong pihak Moskow, sekutu rezim Suriah, untuk bekerjasama melakukan penyelidikan internasional terkait peristiwa itu, dan menentang aksi militer yang dilakukan Amerika Serikat (AS).

Keadaan itu merupakan kedelapan kalinya Rusia menggunakan hak vetonya atas resolusi DK PBB selama perang sipil enam tahun di Suriah, untuk melindungi rezim Basyar Asad.

Dalam veto terbaru tersebut, Rusia memblokir rancangan resolusi yang didukung oleh AS, Prancis dan Inggris untuk mengecam serangan kimia di Kota Khan Sheikhoun. Veto juga meminta kepada rezim Asad untuk membuka akses bagi para penyidik dan memberikan informasi mengenai rencana penerbangan.

Serangan gas beracun pada 4 April 2017 itu mendorong AS meluncurkan serangan peluru kendali (rudal) di sebuah pangkalan udara Suriah, sehingga memperlebar kerenggangan hubungan antara AS dan Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kepercayaan menjadi terkikis antara kedua negara di bawah kepemimpinan Presiden AS Donald Trump.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson memberikan komentar, setelah melakukan pertemuan dengan para pemimpin Rusia di Moskow, bahwa hubungan kedua negara berada di titik terendah dengan tingkat kepercayaan yang rendah pula.

Baca Juga

Tillerson menyerukan kepada Basyar Asad agar melepaskan kekuasaannya.

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menyerukan kepada Moskow untuk berhenti melindungi Asad. Ia mengatakan bahwa AS ingin bekerjasama dengan Rusia untuk mencari solusi politik di Suriah.

“Rusia sekali lagi telah memilih untuk memihak kepada Basyar, bahkan di saat negara-negara di dunia lainnya, termasuk dunia Arab, telah sepakat bersama-sama mengutuk rezim pembunuh ini,” kata Haley kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB.

Ia menambahkan, “Jika rezim itu tidak bersalah, seperti klaim Rusia, maka informasi yang diminta dalam resolusi ini akan membenarkan klaim mereka.”
Sementara rezim Suriah membantah bertanggungjawab untuk serangan gas beracun di daerah yang dikuasai kelompok pejuang di utara Suriah, yang menewaskan setidaknya 87 orang. Banyak dari korban merupakan anak-anak.

Sumber: Antara

Baca Juga