Menlu AS di Moskow: “Masa Rezim Asad di Suriah Segera Berakhir”

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (kanan) dan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson di Moskow, Rabu, 12April 2017. (Foto: AFP)

SALAM-ONLINE: Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan bahwa tidak ada tempat bagi Presiden Basyar Asad dan keluarganya dalam pemerintahan masa depan di Suriah.

Tillerson menyatakan hal ini di Moskow pada Rabu (12/4) setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Masa rezim keluarga Asad (di Suriah) akan segera berakhir. Mereka membawa hal ini pada diri mereka sendiri,” kata Tillerson seperti dilansir Middleeasteye, Rabu (12/4).

Hal itu disampaikan Tillerson sebelum Rusia memveto rancangan resolusi PBB yang menuntut rezim Suriah bekerjasama dalam mengungkap penggunaan senjata kimia pada pekan lalu.

Tillerson mengatakan di Moskow gempuran rudal jelajah yang dilancarkan AS di Suriah pekan lalu sebagai respons atas serangan kimia yang dilakukan oleh rezim Asad terhadap warga sipil Suriah.

Sementara itu, Putin mengatakan sebelum bertemu dengan Tillerson bahwa hubungan Moskow dengan Washington “memburuk” paska serangan Amerika Serikat ke Suriah pekan lalu.

Kremlin sebelumnya menolak untuk mengonfirmasi apakah Putin dan Tillerson akan bertemu.

Baca Juga

Ditanya tentang hubungan sejak Donald Trump menjadi presiden, Putin Mengatakan, “Orang bisa mengatakan bahwa tingkat kepercayaan pada tingkat kerja, terutama pada tingkat militer, belum membaik, melainkan telah memburuk.”

Seperti diketahui, Jum’at (7/4) dini hari lalu militer AS menyerang sebuah pangkalan udara rezim Basyar Asad menyusul serangan kimia di Khan Sheikhun pada Selasa (4/4), menandai pergeseran dramatis dalam kebijakan pemerintah baru AS terhadap Suriah.

Sementara di Suriah, pasukan rezim melancarkan 120 serangan udara dan menjatuhkan empat bom barel dengan helikopter di dekat Hama dalam 24 jam terakhir, demikian menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

SOHR mengatakan militer rezim Asad juga telah menggunakan peluru roket dan artileri. Dan sedang mempersiapkan untuk menyerang kota-kota di wilayah tersebut.

Salah satu poin penting dalam pembicaraan Tillerson dengan rekan Rusianya, Menlu Sergei Lavrov, adalah desakan Amerika bahwa rezim Basyar Asad bertanggungjawab atas serangan kimia yang ditujukan ke rakyat sipil Suriah. (EZ/salam-online)

Sumber: Middleeasteye

Baca Juga