Dalam Usia 92 Tahun, Mahathir Mohamad Kembali Dilantik Jadi Pemimpin Malaysia

KUALA LUMPUR (SALAM-ONLINE): Mahathir Mohamad dilantik sebagai pemimpin Malaysia setelah aliansi oposisi, Pakatan Harapan (PKR) yang dipimpinnya keluar sebagai pemenang pemilu pada Rabu (9/5/2018) kemarin.

Mahathir (92 tahun) yang sudah cukup lama “pensiun”, melalui aliansi yang terdiri dari beberapa partai, termasuk Partai Keadilannya Anwar Ibrahim, memperoleh kemenangan mengejutkan atas koalisi Barisan Nasional (BN) yang telah memerintah selama enam dekade.

Upacara pelantikan berlangsung di istana kerajaan di Kuala Lumpur pada Kamis (10/5) malam dan Mahathir kembali menjadi perdana menteri. Perdana Menteri ketujuh negara itu—setelah dia cukup lama “pensiun”, digantikan oleh Najib Razak.

Dengan usia 92 tahun, Mahathir akan menjadi kepala negara tertua di dunia.

Ratusan orang Malaysia berbaris di jalan menuju istana, mengibarkan bendera partai dan menyemangati politisi gaek yang sebelumnya pernah memerintah selama 22 tahun itu.

Dia bertemu raja, Sultan Muhammad V, pada Kamis dengan tujuan minta izin, seperti yang dipersyaratkan oleh konstitusi, untuk segera membentuk pemerintahan setelah kemenangan menakjubkan atas koalisi Barisan Nasional yang telah memerintah selama 61 tahun.

Boleh dibilang, pemilih telah menghukum perdana menteri yang kalah itu setelah terlibat dalam skandal korupsi besar-besaran selama bertahun-tahun. Najib juga menerapkan pajak penjualan yang sangat tidak popular di mata rakyat Malaysia.

Najib, yang memerintah di salah satu negara Asia Tenggara selama hampir 10 tahun itu, mengatakan dia menerima “keputusan rakyat”.

Baca Juga

Seperti diketahui, koalisi oposisi (PKR) memenangkan 113 kursi—lebih satu kursi dari yang diperlukan untuk suara mayoritas di parlemen. Sementara BN, partai penguasa, hanya meraup 79 kursi di parlemen dari total 222 kursi, demikian hasil resmi yang diumumkan pada Kamis.

Suara di pemilu adalah salah satu yang paling diperebutkan dalam sejarah Malaysia. Dan pemilu kali ini merupakan pemilihan bersejarah yang menakjubkan, lantaran Mahathir yang sudah cukup lama pensiun sebagai perdana menteri, kini kembali turun ke gelanggang politik (dalam usia 92 tahun) untuk mengambil alih kekuasaan mantan anak didiknya, Najib, yang terlibat dalam skandal korupsi besar-besaran.

Departemen Kehakiman AS mengatakan US$ 4.5bn dijarah dari dana investasi 1MBD oleh rekanan perdana menteri antara 2009 dan 2014, termasuk US$ 700 juta yang masuk ke rekening Najib.

Tuduhan korupsi membuat Najib jadi sorotan selama bertahun-tahun. Efeknya membuat pemilih Malaysia memandang buruk terhadapnya. Najib sendiri menyangkal tuduhan itu.

“Ada kekecewaan terhadap pemerintah sebelumnya dengan kenaikan biaya hidup dan tuduhan korupsi,” lapor Divya Gopalan Aljaja dari Aljazeera, Kamis (10/5) malam. “Saat ini ada rasa euforia di sini,” ujarnya. (S)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga