Penjajah Zionis Bantah Gencatan Senjata dengan Faksi Palestina di Gaza

AL-QUDS (SALAM-ONLINE): Kabinet penjajah Zionis pada Rabu (30/5/2018) membantah adanya gencatan senjata yang ditengahi Mesir antara “Israel” dengan kelompok-kelompok (faksi) perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza.

Dalam wawancara dengan radio “Israel”, Menteri Intelijen penjajah, Israel Katz, membantah laporan bahwa gencatan senjata telah tercapai, dengan mengatakan, “Segalanya sekarang tergantung pada Hamas.”

Menteri Pendidikan Naftali Bennett, seorang anggota kabinet keamanan penjajah, seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, Rabu (30/5) mengatakan bahwa pihaknya belum mencapai kesepakatan dengan Hamas, bahkan tidak ada perjanjian tak resmi.

“Kami akan bertindak sesuai dengan kepentingan kami; Tindakan Hamas akan menentukan nasibnya,” kata Bennett.

Otoritas penyiaran penjajah “Israel”, mengutip “sumber politik senior”, mengatakan, “Israel tidak akan melepaskan tembakan, tetapi dengan tegas akan membalas serangan apapun.”

Channel 10 “Israel” mengutip pejabat penjajah “Israel” lain yang tidak disebutkan namanya mengatakan, “Israel telah menyampaikan pesan yang jelas kepada Hamas bahwa jika roket dari Gaza berlanjut, kami akan mengintensifkan serangan kami terhadap Hamas dan organisasi lainnya (di Gaza).”

“Gencatan senjata telah berakhir,” tambahnya. “Situasinya sekarang berada di tangan Hamas.”

Baca Juga

Ketegangan meningkat pada Selasa (29/5) setelah pesawat tempur penjajah membalas perlawanan di Gaza dalam serangkaian serangan roket yang ditembakkan ke wilayah Palestina jajahan Israel dari daerah kantong pantai yang diblokade.

Serangan roket itu terjadi satu hari setelah empat orang Palestina gugur di Gaza oleh serangan udara penjajah tersebut.

Ketegangan telah meningkat di wilayah Palestina sejak Desember 2017 lalu, ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya secara sepihak untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota wilayah jajahan “Israel”.

Pada 14 Mei 2018 lalu, AS memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, menyebabkan kecaman dari seluruh dunia Arab dan Muslim dan semakin membuat marah warga Palestina.

Sejak 30 Maret 2018 lalu hingga bulan ini, setidaknya 118 warga Palestina telah gugur dan sekitar 13.000 lainnya terluka oleh tembakan mematikan tentara penjajah “Israel” di Jalur Gaza timur. (S)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga