Pembunuhan Khashoggi Hambat Upaya ‘Reformasi Ekonomi’ Saudi

WASHINGTON (SALAM-ONLINE): Pembunuhan terhadap jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, menjadi penghambat upaya ‘reformasi ekonomi’ dari Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MbS), tulis harian New York Times, kantor berita Anadolu melaporkan, Jumat (26/10/2018).

Surat kabar itu mengatakan krisis atas pembunuhan terhadap Khashoggi terjadi pada saat Arab Saudi tengah berjuang secara finansial, dengan harga minyak yang rendah dan kesulitan mengangkat sektor swasta.

“Ini adalah krisis politik dan ekonomi,” seorang sarjana di American Enterprise Institute, Karen Young, mengatakan kepada Times, Kamis (25/10).

“Agenda reformasi ekonomi agak terpuruk. Saya tidak berpikir itu sudah berakhir, tetapi ini adalah kedai yang jelas, sebagian besar karena sangat bergantung pada investasi asing. Dan ini adalah waktu terburuk.”

Baca Juga

Khashoggi, warga negara Saudi dan seorang kolumnis untuk The Washington Post, terakhir terlihat memasuki konsulat negaranya di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Setelah awalnya menyangkal terlibat, pihak berwenang Saudi mengakui Khashoggi dibunuh di konsulat.

Setelah pembunuhan itu, banyak eksekutif terkemuka dalam bisnis dan keuangan, termasuk Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan miliarder Richard Branson, menarik diri dari Konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan tahunan kedua di Riyadh. Konferensi ini digelar sebagai sebuah upaya program dari putra mahkota Saudi (MbS) untuk keragaman ekonomi berbasis minyak. (S)

Sumber: Anadolu

Baca Juga