Putra Mahkota Saudi Dilaporkan atas Tuduhan Kejahatan Perang

Pihak berwenang Argentina menilai peran Putra Mahkota Saudi dalam dugaan kejahatan perang di Yaman dan keterlibatannya atas dugaan penyiksaan terhadap warga negara Saudi, termasuk Jamal Khashoggi.

MBS dan pimpinan militer Saudi dalam perang Yaman

NEW YORK (SALAM-ONLINE): Pengawas hak asasi manusia (HAM) internasional mengumumkan Senin (26/11/2018) bahwa pihaknya telah mengajukan tuduhan kejahatan perang terhadap Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS), yang diperkirakan akan menghadiri pertemuan puncak G-20 di Buenos Aires, Argentina, akhir pekan ini. Pengawas HAM internasional tersebut mengajukannya kepada seorang hakim federal Argentina.

Menurut Human Rights Watch (HRW), pihak berwenang Argentina saat ini sedang menilai peran MBS sehubungan dengan dugaan kejahatan perang oleh koalisi pimpinan Saudi di Yaman dan keterlibatannya dalam dugaan penyiksaan terhadap warga negara Saudi, termasuk Jamal Khashoggi .

Khashoggi, seorang wartawan dan kolumnis Saudi untuk The Washington Post, hilang setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 lalu.

Rezim Saudi awalnya mengatakan Khashoggi telah meninggalkan konsulat hidup-hidup. Namun hampir tiga pekan kemudian, Saudi mengakui bahwa dia dibunuh di gedung Konsulat itu.

Baca Juga

Kenneth Roth, Direktur Eksekutif HRW, mengatakan penyelidikan oleh pihak berwenang Argentina akan menjadi “sinyal kuat” bahwa tokoh-tokoh kuat seperti Bin Salman harus tunduk pada hukum.

“Mohammad bin Salman harus tahu bahwa dia mungkin menghadapi penyelidikan kriminal jika masuk ke Argentina,” terangnya seperti dilansir Anadolu Agency (AA), Selasa (27/11).

Undang-Undang Argentina memberikan hak peradilan negara, hak untuk menyelidiki kejahatan perang dan penyiksaan atas dasar global, membuka jalan bagi warga negara dari negara lain untuk diadili atas kejahatan semacam itu saat memasuki negara tersebut. (mus)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga