Serangan Udara Zionis terhadap Gereja Ortodoks di Gaza Bunuh 8 Warga Palestina

Kondisi area Gereja Ortodoks Yunani pada 20 Oktober 2023 setelah serangan Zionis penjajah di Kota Gaza. (Ali Jadallah-Anadolu Agency )

SALAM-ONLINE.COM: Setidaknya delapan orang terbunuh dalam serangan udara Zionis penjajah semalam terhadap Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius di kota Gaza. Gereja ini menampung ratusan warga Palestina, demikian dilansir Kantor Berita Anadolu, mengutip media lokal Jumat (20/10/2023).

Menurut kantor berita resmi Wafa, jet tempur Zionis membombardir Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius pada Kamis (19/10) malam, menyebabkan terbunuhnya 8 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Tim penyelamat pertahanan sipil sedang berupaya mengevakuasi korban jiwa dan terluka dari reruntuhan, Wafa melaporkan.

Serangan udara Zionis penjajah merusak bagian depan gereja, dan bangunan milik gereja di dekatnya juga runtuh, sehingga puluhan keluarga Muslim dan Kristen Palestina, lapornya.

Sementara itu, kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengutuk serangan udara penjajah terhadap gereja tersebut. Hamas menyatakan, mesin kejahatan Zionis terus memperluas kerangka terorisme dengan menargetkan Gereja Ortodoks Saint Porphyrius Yunani kuno tersebut.

Tentara Zionis penjajah belum mengomentari serangan gereja tersebut.

Sebelumnya pada Jumat, pasukan penjajah itu melancarkan serangan udara terhadap Khan Yunis di Gaza selatan, mengakibatkan terbunuh dan cederanya puluhan orang.

Baca Juga

Menurut Kementerian Dalam Negeri Palestina, enam tempat tinggal hancur akibat serangan udara penjajah, yang membunuh sedikitnya sembilan orang dan lebih dari 60 lainnya luka-luka.

Namun kantor berita Palestina Wafa melaporkan sedikitnya 21 orang terbunuh dan 79 lainnya luka-luka akibat serangan udara Zionis, yang mayoritasnya adalah anak-anak dan perempuan.

Kondisi di Gaza, yang berada di bawah blokade Zionis penjajah, sejak 7 Oktober lalu semakin memperketat pengepungannya, setelah Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsha. Hamas melancarkan serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke wilayah jajahan Zionis melalui darat, laut, dan udara. Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsha dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Zionis.

Militer Zionis kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.

Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah, dimulai tidak adanya listrik. Sementara air, makanan, bahan bakar dan pasokan medis hampir habis.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera” untuk meringankan “penderitaan besar umat manusia”.

Setidaknya 3.478 warga Palestina terbunuh dalam serangan Zionis penjajah di Gaza, sementara di wilayah jajahan lebih dari 1.400 orang Zionis penjajah tewas. (mus)

Baca Juga