HTI Surabaya: Menaikkan Harga BBM di Tengah Rakyat Didera Sulit, Zalim dan Khianat!

Jakarta (salam-online.com):  Tak bosan-bosannya, ormas dan berbagai komponen umat menyuarakan aspirasi rakyat, khususnya tentang harga BBM yang akan dinaikkan pemerintah per 1 April nanti. Termasuk Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang tak henti-hentinya, di berbagai daerah, mengingatkan pemerintah bahwa menaikkan harga BBM di tengah rakyat sedang didera banyak kesulitan adalah sebuah kezaliman yang besar.

Di Surabaya, Ahad pagi (25/3/12),  ribuan Massa HTI yang berasal dari beberapa daerah, tumplek blek memenuhi pedestrian depan Gedung Grahadi Surabaya.

Meraka, yang terdiri dari kaum ibu, anak-anak, tua-muda, pria-wanita, menyatakan menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. “Jika benar pemerintah akan menaikkan harga BBM pada 1 April nanti, mereka menzalimi rakyat karena itu adalah kebijakan yang khianat,” kata salah seorang orator HTI di depan Kantor Grahadi.

Kebijakan tersebut dianggap zalim karena jelas menyengsarakan rakyat. Sebab, hasil sensus ekonomi nasional (SUSENAS 2010) menunjukkan bahwa pengguna BBM 65 persen adalah rakyat kelas bawah dan miskin, 27 persen menengah, 6 persen menengah ke atas dan hanya 2 persen orang kaya.

Baca Juga

Sementara itu, kebijakan menaikkan harga BBM dianggap sebagai kebijakan khianat. Kebijakan ini jelas menyukseskan liberalisasi sektor hilir (niaga dan distribusi) setelah liberalisasi sektor hulu (eksplorasi dan eksploitasi).

Demo yang ini sedikit unik. Selain membawa poster, massa juga membawa peralatan dapur seperti wajan, panci, dan sebagainya.

Demo HTI menentang kenaikan harga BBM tak hanya di Surabaya. Juga di kota lainnya seperti Jakarta, Medan, Ujung Pandang, Banjarmasin.

 

Baca Juga