“Tidak Ada Bom di Kediaman Kami”
JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Sunardi, saudara kembar Sunarto alias Narto alias Nanto (38) terduga “teroris” yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Sabtu (27/10/2012), mengatakan bahwa tidak ada bom yang ditemukan di rumah orangtuanya saat penggeledahan dilakukan.
“Itu dusta, kebohongan Densus 88, tidak ada bom yang ditemukan,” tegas Sunardi, saat ditemui di kediaman orangtuanya di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Ahad (28/10/2012).
Pria yang akrab disapa Nandi ini menuturkan proses penangkapan adiknya pada Sabtu kemarin. Menurut Nandi, saat ditangkap, dia dan adiknya hendak mengantar daging qurban, tiba-tiba ada dua orang petugas yang menggandeng Nanto.
Nandi yang melihat dua petugas menggandeng adiknya sempat mengejar. “Pas saya kejar, mereka nunjukin pistol mereka. Saya tanya surat perintah (penangkapannya), mereka bilang ada, ini penangkapan resmi, tapi mereka nggak bisa tunjukin ke saya,” tutur Nandi.
Nanto kemudian dibawa oleh anggota Densus 88 menggunakan mobil Avanza. Kemudian tim Gegana menggeledah kediaman orangtua Nanto.
Menurut Nandi, proses penggeledahan berlangsung sekitar 90 menit, dan 40 menit awalnya petugas Gegana masuk tanpa ditemani siapapun penghuni rumah.
“Saya agak khawatir waktu itu, takutnya malah mereka menaruh (meletakkan) sesuatu dan jadi barang bukti,” lanjut Nandi.
Setelah ia protes, petugas kemudian membolehkan Nandi ikut serta dalam proses penggeledahan. Saat petugas Gegana masuk ke dalam kamar, di situ petugas menemukan tas Nanto.
Tas itu kemudian sempat digeledah petugas, di dalamnya terdapat laptop, charger, obat asma, dan baju. Tas itu kemudian diletakkan di depan pintu oleh petugas. Menurut Nandi, tidak ada bom di dalam tas tersebut.
“Logikanya, kalau ada bom, kenapa tas ditaruh di pintu, police line juga cuma sampai depan rumah, masyarakat dibiarin ngerubung,” imbuhnya (tribunnews)