JAKARTA (SALAM-ONLINE): Wakil Rektor Universitas Az-Zahra, Taufan Maulamin, mengapresiasi langkah Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) memenuhi tuntutan mahasiswa untuk menolak dedengkot Syiah Jalaluddin Rakhmat sebagai pembicara dalam acara halal bi halal yang akan dislenggarakan, Kamis (15/8/2013).
Selaku pendidik, Rektor Prof Bedjo Sujanto dinilai mampu membentengi UNJ sebagai kampus yang bertujuan melahirkan lulusan beriman.
“Rektor UNJ menempatkan acara halal bi halal menjadi ajang silaturahmi yang bebas dari penodaan akidah dan berpotensi merusak generasi Islam,” kata Taufan kepada Islampos.com, Senin (12/8/2013) di Jakarta.
Lebih lanjut Taufan menyatakan Bedjo tampil sebagai pemimpin yang memiliki wisdom dan berani mengambil sikap tegas di tengah kegalauan bersikap yang menimpa para pemimpin negeri ini.
“Kampus harus membedakan, mana yang termasuk forum ilmiah berupa kajian ilmiah dalam mimbar kebebasan akademik untuk penelitian, pengkajian, pengembangan ilmu, dan forum publik yang diadakan di kampus,” ujar Ketua Asosiasi Akuntansi dan Keuangan Syariah Indonesia itu.
Jalaluddin Rakhmat, kata Taufan, adalah tokoh kontroversial dan memiliki cacat akademik. Jalal juga termasuk tokoh kontroversial yang melakukan penodaan terhadap Islam atas pandangan-pandangan Syiahnya.
“Terus terang tidak banyak rektor berani menolak Syiah dalam konteks forum populer yang diadakan di Kampus seperti halal bi halal dan lain sebagainya,” tandas Taufan mengapresiasi. (sumber: Islampos.com)
Salam-online