PII dan KAMMI Jatim Galang Aksi Solidaritas 100 Ribu Jilbab untuk Pelajar Muslimah Bali

Jilbab-KAMMI & PII galang aksi solidaritas 100.000 jilbab untuk pelajar muslimah bali-jpeg.imageMALANG (SALAM-ONLINE): Pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Timur dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Malang menggalang aksi solidaritas “100.000 Jilbab untuk Pelajar Muslimah Bali”, Ahad (19/1) di Kota Malang, Jawa Timur.

Aksi ini merupakan bentuk solidaritas pelajar Muslim di Kota Malang untuk menolak pelarangan pengenaan jilbab bagi pelajar Muslimah di beberapa sekolah di Bali.

Aksi damai ini meliputi beberapa kegiatan yang diselenggarakan di Car Free Day (Jalan Ijen) dan alun-alun Kota Malang yaitu meliputi donasi One Muslimah One Jilbab, penandatanganan petisi “Tolak Pelarangan Jilbab bagi Pelajar Muslimah di Bali” dan long march.

Dalam aksinya, mereka menyerukan bahwa penggunaan jilbab adalah salah satu Hak dan Kewajiban bagi Muslimah. Maka tidak seharusnya ada diskriminasi bagi warga negara sehingga mereka tidak dapat mengakses hal yang mendasar, selama tidak mengganggu kenyamanan publik dan tidak melanggar peraturan yang berlaku.

Billi Rohairi, Kepala Bidang Kepelajaran dan Keumatan Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia  (PW PII) Jawa Timur menyatakan bahwa pelarangan jilbab merupakan sebuah pengkhianatan yang besar atas konstitusi negara kita, karena sudah jelas tertuang dalam Undang Undang Dasar 1945 bahwa negara menjamin kebebasan atas warga negaranya untuk beribadah menjalankan keyakinannya sebagaimana tertulis dalam pasal 28, 29, dan 31.
Selain itu jilbab adalah identitas seorang Muslimah yang disyariatkan dalam Islam, sehingga harus dipertahankan. Ia juga bentuk dari kebebasan beragama, maka sudah seharusnya antar umat beragama tidak mempermasalahkan hal ini, karena sejak dulu negara ini telah menjunjung nilai toleransi yang tinggi atas perbedaaan.

Baca Juga

“Saya tidak setuju jika siswi dilarang untuk mengenakan jilbab di sekolahnya, karena hal ini dapat menghalangi setiap Muslimah untuk menjalankan agamanya dengan benar, seharusnya pihak sekolah bangga karena ada muridnya yang berusaha untuk menjalankan agamanya dengan konsisten,” ungkap Bety, salah satu warga yang datang di Car Free Day.

Ketua Umum PW PII  Jawa Timur juga menyatakan aksi ini merupakan dukungan terhadap tim advokasi Pembelaan Hak Pelajar Muslim Bali (PHPMB). Tim ini dibentuk untuk melakukan advokasi bagi pelajar Muslimah di Bali yang mengalami pelarangan pemakaian jilbab di sekolahnya.

Diharapkan dengan adanya tim advokasi dapat menyelesaikan masalah dan setiap pelajar Muslimah di Bali dapat mengenakan jilbab ke sekolah dengan nyaman dan tanpa ada celaan dari pihak manapun. (RoL)

salam-online

Baca Juga