
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ustadz Abdul Somad ditolak masuk Hong Kong. Dia dideportasi secara sepihak oleh petugas Bandara Internasional Hong Kong, padahal Ustadz Somad ingin memenuhi undangan ceramah dari warga Indonesia di sana.
Menurut Ustadz Somad, ia tidak mendapatkan penjelasan dan alasan yang jelas atas penolakan dan deportasi tersebut.
Tim penasihat hukum Ustadz Abdul Somad meminta klarifikasi kepada pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri. Upaya ini untuk mengetahui alasan penolakan Ustadz Abdul Somad masuk ke Hong Kong.
“Hal ini penting kami lakukan, untuk mengetahui apakah upaya yang dilakukan Hong Kong itu atas permintaan Pemerintah Indonesia atau Pemerintah Cina,” tutur penasihat hukum Hukum Ustaz Abdul Somad, Kapitra Ampera, Ahad (24/12/2017) kepada wartawan.
Upaya pendekatan kepada DPR, Polri dan instansi pemerintah lain juga dilakukan. Pihaknya akan melaporkan hal ini kepada DPR dan instansi lainnya agar Pemerintah Indonesia serius melindungi warga yang melalukan kunjungan ke luar negeri.
Selain itu, pihaknya meminta kepada aparat kepolisian agar melakukan investigasi apakah insiden penolakan itu berdasarkan pesanan dari orang-orang tertentu yang memberikan laporan bohong kepada imigrasi Hong Kong.
“Sehingga Ustadz Abdul Somad ditolak oleh imigrasi Hong Kong untuk memasuki wilayah Hong Kong,” kata dia.
Ustaz Abdul Somad mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat berkunjung ke Hong Kong. Ustadz lulusan Mesir dan Maroko itu dilarang masuk ke negara tersebut sehingga harus membatalkan ceramahnya.
Melalui akun media sosial, Facebook, Ustadz Abdul Somad, menceritakan pengalaman tidak menyenangkan itu. Dia bersama dengan rombongan baru tiba di salah satu bandara di Hong Kong pada Sabtu (23/12/2017) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kejadian tersebut berawal ketika Abdul Somad dan rombongan mendarat di Hong Kong sekitar pukul 16.00 waktu di sana (atau pukul 15:00 WIB). Selepas keluar pintu pesawat, sudah ada beberapa orang petugas menghadang penceramah asal Riau tersebut.
“Begitu sampai ada beberapa orang menunggu keluar dari pintu pesawat, saya dipisah,” ucap Abdul Somad seperti dikutip jawapos.com, Sabtu (23/12’2017) malam.
Setelah dipisah dengan romobongannya, Ustadz Somad dibawa ke dalam sebuah ruangan di dalam bandara tersebut. Di dalam ruangan itu petugas menginterogasi Abdul Somad dengan banyak pertanyaan dan menggeledah barang-barang miliknya.
“Diminta agar buka dompet, semua diperiksa, kartu-kartu dan mereka cek semua surat-surat, kemudian dia (petugas) lihat HP, lihat nomor-nomor kontak,” papar Abdul Somad.
Dalam penggeledahan tersebut petugas bandara juga sempat mencurigai keterlibatan Abdul Somad dalam sebuah ormas. Namun hal itu dia bantah langsung. Dai ini menjelaskan bahwa dirinya tidak ada keterkaitan apapun dengan politik maupun ormas.
“Saya bilang saya seorang dosen, kemudian saya sebutkan satu-satu universitas tempat saya mengajar,” lanjut Abdul Somad.
Penggeledahan terhadap Abdul Somad terjadi kurang lebih selama 30 sampai 45 menit. Setelah penggeledahan selesai, petugas tersebut langsung mengantar kembali Ustadz Somad ke dalam pesawat yang ditumpanginya saat datang ke Hong Kong. Ustadz Somad diminta kembali ke Indonesia tanpa alasan yang jelas.
“Saya tanya kenapa? Dia bilang kita belum bisa memberi izin untuk masuk tanpa menyebut alasan,” ujar Ustadz Somad.
Namun, menurut Somad, ada kejanggalan yang dirasakan saat penggeledahan berlangsung. Dia merasa dianggap sebagai ‘teroris’ karena di dalam salah satu kartu nama di handphonenya terdapat nama yang mengandung unsur keislaman.
“Gaya dia (petugas) lihat kartu-kartu nama di HP saya salah satunya nama itu kan Rabbitoh Habbaral Baitul Alawiyyin karena lambang bintang, ini yang lama ditanyain, kayaknya mereka curiga kita teroris,” pungkas Abdul Somad.
Ustadz Somad sendiri menjelaskan nama tersebut merupakan ikatan ulama Muslim yang tidak ada kaitannya dengan tindak ‘terorisme’.
Tentu kejadian tersebut sangat disesalkan oleh Abdul Somad. Pasalnya dirinya tidak memliki kesalahan apapun namun ditolak berkunjung ke Hong Kong. Dengan kebesaran hatinya, Ustadz Somad akhirnya mengikuti perintah petugas tersebut untuk pulang ke Tanah air. Dan akhirnya penceramah ini tiba di Indonesia sekitar pukul 21:00 WIB.
Abdul Somad sendiri ke Hong Kong untuk memenuhi undangan majelis taklim yang dipanitiai oleh TKI asal Indonesia yang menetap di Hong Kong.
Ustadz Somad bertolak ke Hong Kong bersama 3 orang kerabatnya yaitu Ustadz Nawir, Ustadz Dayat serta Iqbal. Dari romobongan tersebut hanya Abdul Somad sendiri yang dipulangkan. Sedangkan yang lainnya diperbolehkan untuk memasuki wilayah Hong Kong.
Sumber: FB, JawaPos.com