Dewan Dakwah Ajak Keluarga Besarnya Pilih Capres-Cawapres Hasil Ijtima Ulama

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menegaskan sikapnya dalam Pilpres dan Pileg 2019. Capres dan cawapres hasil Ijtima Ulama adalah pilihan DDII pada pilpres mendatang.

Ketum DDII Drs Mohammad Siddik, MA

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Terkait dengan dua peristiwa tersebut, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) telah menelaah dan mengkaji secara matang, baik melalui dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah maupun analisa kondisi kekinian tentang sikap yang harus diambil DDII sebagai panduan umat Islam di Indonesia.

Dalam keterangan persnya, Dewan Dakwah mengajak kepada seluruh pengurus dan Keluarga Besar DDII agar memilih pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) hasil pilihan Ijtima Ulama, yaitu H Prabowo Subianto dan H Sandiaga Salahuddin Uno.

“Mengajak kepada seluruh pengurus dan keluarga besar Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia agar memilih pasangan capres dan cawapres hasil pilihan Ijtima Ulama waratsatul anbiya, yaitu H Prabowo Subianto dan H Sandiaga Salahuddin Uno,” kata Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Drs Mohammad Siddik, MA, dalam keteranga persnya di Jakarta, Selasa (11/12).

Selanjutnya DDII mengajak seluruh umat Islam umumnya dan Keluarga Besar Dewan Dakwah khususnya untuk memilih dan mensosialisasikan caleg-caleg Partai Bukan Bintang (PBB) yang pro Ijtima Ulama, artinya caleg-caleg yang mendukung capres Prabowo dan cawapres Sandiaga Uno.

Baca Juga

DDII juga mengingatkan kepada seluruh pendukung capres dan cawapres maupun pendukung caleg untuk mengedepankan akhlakul karimah dalam berkampanye serta menjaga persatuan kesatuan umat Islam dan bangsa (ukhuwah Islamiyah).

Dewan Dakwah tak lupa mengingatkan penyelenggara Pemilu (KPU dan Bawaslu), aparat dan birokrasi negara untuk berlaku adil dan independen.

“Mengingatkan penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu), aparat dan birokrasi negara untuk berlaku adil dan independen dalam menjaga Pilpres dan Pileg sehingga tidak ada kecurangan yang merupakan pengkhianatan amanah dan sumpah jabatan yang diancam neraka dalam Islam,” bunyi rilis yang ditandatangani Ketua Umum dan Ketua Pembina Prof Dr Ir AM Saefuddin, MA itu. (*)

Baca Juga