Kelompok Turkistan Timur Desak ICC Selidiki Kejahatan Cina terhadap Uyghur

SALAM-ONLINE.COM: Beberapa kelompok Muslim Uyghur—etnis Turkistan—mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadakan penyelidikan kejahatan yang dilakukan rezim komunis Cina terhadap umat Islam Uyghur di Xinjiang.

Untuk itu, Pemerintah Turkistan Timur di Pengasingan, Asosiasi Pengawas Hak Asasi Manusia Turkistan Timur, Asosiasi Solidaritas dan Kerjasama Dunia Turki serta diaspora Uyghur yang tinggal di Turki menggelar konferensi pers di sebuah hotel di distrik Zeytinburnu, Istanbul, Turki, Selasa (1/2/2022).

Ketua Asosiasi Solidaritas dan Kerjasama Dunia Turki, Halil Kanak, mengatakan, beberapa kelompok itu mendesak ICC untuk menyelidiki Cina yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing mulai akhir pekan ini.

Dia mengatakan bukti yang ada menunjukkan bahwa jumlah Muslim Uyghur yang dideportasi dari tetangga Cina, Tajikistan, meningkat tajam dari 2016 hingga 2018. Sementara populasi mereka yang tinggal di Tajik menurun hingga 85%.

“Data yang dikumpulkan melalui studi lapangan mendalam di Tajikistan, Kirgistan, Uzbekistan dan Kazakstan menegaskan masalah ini,” katanya, yang dikutip Anadolu News Agency, Selasa (1/2/2022).

Baca Juga

Kanak juga mengatakan jika penyelidikan dilakukan, itu akan menjadi yang pertama di Asia Tengah dan proses penyerahan bukti direncanakan dalam beberapa hari ke depan.

Etnis Muslim Uyghur di Xinjiang telah menjadi sasaran pelecehan dan penindasan selama bertahun-tahun karena identitas (keislaman) dan budaya (Islam) mereka.

Setidaknya 1 juta orang Uyghur ditahan di luar keinginan mereka di tempat-tempat yang disebut Beijing sebagai “pusat pelatihan kejuruan”. Tetapi oleh para pengkritik, tempat itu disebut sebagai pusat indoktrinasi, pelecehan dan penyiksaan, demikian data PBB.

Sejumlah negara menyebut Cina telah melakukan genosida (pembersihan etnis) terhadap Muslim Uyghur, meski Beijing, tentulah, membantahnya. Namun para korban yang berhasil lolos (keluar) dari kamp konsentrasi itu memberikan kesaksian atas penyiksaan, pelecehan dan indoktrinasi tersebut. (S)

Baca Juga