Pasukan Rusia Tembaki Masjid di Mariupol yang Menampung 80 Warga Sipil
SALAM-ONLINE.COM: Pasukan Rusia menembaki sebuah Masjid di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina selatan. Diketahui, Masjid itu merupakan tempat lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak mengungsi, kata kementerian luar negeri Ukraina, Sabtu (12/3/2022).
Kementerian itu mengatakan dalam sebuah tweet bahwa warga Turki termasuk di antara mereka yang mencari perlindungan di Masjid ketika Rusia membombardir wilayah tersebut.
“Masjid Sultan Suleiman di Mariupol ditembaki oleh penjajah Rusia,” kata kementerian luar negeri. Lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak berlindung di sana dari serangan, termasuk warga Turki.”
Tidak disebutkan apakah ada orang yang tewas atau terluka.
Moskow membantah menyasar wilayah sipil dalam apa yang disebutnya sebagai operasi militer khusus di Ukraina.
Ukraina menuduh Rusia menolak mengizinkan warga keluar dari Mariupol, di mana blokade telah menyebabkan ratusan ribu orang terperangkap. Rusia menyalahkan Ukraina atas kegagalan mengevakuasi warga.
Mariupol telah dikepung dan dibombardir selama lebih dari dua pekan dan dikepung oleh pasukan Rusia.
Suasana di kota pelabuhan yang strategis itu nampak seperti “putus asa”. Warga sipil berusaha mati-matian untuk melarikan diri, tetapi tanpa air atau pemanas, dan kehabisan makanan, kata seorang eksekutif teratas Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) pada Jumat.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mentweet pada Jumat: “Mariupol yang terkepung sekarang menjadi bencana kemanusiaan terburuk di planet ini. Sebanyak 1.582 warga sipil tewas dalam 12 hari.”
Tiga orang, termasuk seorang anak, tewas ketika sebuah rumah sakit anak-anak di kota itu diserang pada Rabu. Serangan ini memicu kemarahan internasional.
“Dengan latar belakang ini, upaya baru sedang dilakukan untuk membuka jalur kemanusiaan sehingga memungkinkan warga sipil dievakuasi menuju kota Zaporizhzhia, sekitar 200 km (124 mil) ke timur laut,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.
Selama berhari-hari, menurut warga Ukraina, militer Rusia telah menggempur rute evakuasi, mencegah penduduk pergi.
Seperti hari-hari sebelumnya, koridor kemanusiaan juga akan dibuka kembali di sekitar Kyiv, ibu kota Ukraina.
“Saya sangat berharap hari ini akan berjalan dengan baik, bahwa rute direncanakan akan dibuka dan Rusia akan memenuhi kewajibannya untuk mematuhi gencatan senjata,” ujar Vereshchuk dalam sebuah video yang diunggah di situs web kepresidenan Ukraina.
Saat tentara Rusia terus maju dan mengepung Kyiv, serangan menghantam kota Vasylkiv pada Sabtu pagi, sekitar 40 km (24 mil) selatan ibukota.
Delapan roket Rusia menghantam bandara setempat sekitar pukul 7 pagi (05:00 GMT). “Hancur total,” kata Wali Kota, Natalia Balassinovitch, di akun Facebook-nya.
“Sebuah depot minyak juga terkena (serangan) dan terbakar,” katanya. (S)
Sumber: Aljazeera