Jamaah Masjid di London Timur Diserang Saat Mau Berbuka

SALAM-ONLINE.COM: Masjid dan kelompok pemantau anti-Muslim mengutuk serangan yang dilakukan terhadap Muslim saat menuju sebuah Masjid  di London Timur awal pekan ini. Dua Muslim terluka akibat serangan rasial sekitar pukul 21.00 pada Selasa (19/4/2022) malam itu.

Penyerangan dilakukan oleh preman yang membawa botol dan tongkat hoki. Serangan terjadi ketika jamaah masuk ke dalam Masjid untuk berbuka puasa. Dua di antaranya mengalami luka ringan akibat terkena pecahan kaca.

The Evening Standard, sebuah surat kabar London, melaporkan saksi mata yang mengatakan ada sekitar 15 “laki-laki Eropa” bersenjatakan “tiang kayu, botol bir, tabung lampu neon dan batu” dalam aksi penyerangan tersebut.

Seorang juru bicara polisi London mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki laporan serangan terhadap komunitas Muslim yang diperburuk secara rasial menyusul insiden di luar sebuah Masjid di East Ham.

“Polisi diminta untuk menyelidiki bahwa sekelompok pria di Pilgrims Way, bersenjatakan botol dan tongkat hoki, telah menyerang jamaah Masjid,” kata juru bicara itu.

Seorang pelaku dikatakan telah membakar beberapa kertas di tempat sampah di luar Masjid. Para terduga pelaku melarikan diri sebelum polisi datang.

“Petugas memeriksa daerah itu tetapi tidak menemukan jejak tersangka. Sejumlah orang menderita luka ringan tetapi tidak memerlukan perawatan medis,” ujar juru bicara polisi tersebut

Juru bicara polisi itu menambahkan bahwa mereka akan melakukan patroli ekstra di daerah tersebut.

Baca Juga

Tell MAMA, sebuah organisasi yang membantu korban Islamofobia, kembali mengeluarkan tips keselamatan pribadi untuk Muslim dan panduan saran untuk Masjid.

Masjid London Timur dan Pusat Muslim London, yang merupakan Masjid tertua, terbesar dan tersibuk di London, yang jauh dari lokasi serangan, mengutuk insiden itu di akun Twitter-nya.

“Kami terkejut dengan serangan terhadap jamaah di luar Masjid Bilal di East Ham. Tidak ada komunitas yang harus hidup dalam ketakutan akan ancaman dan kekerasan sayap kanan,” cuit mereka.

“Kami menyadari bahwa sementara insiden Islamofobia meningkat, namun tidak semuanya diliput secara luas di media. Karena itu, saat ini penting untuk melaporkan kejahatan kebencian anti-Muslim,” lanjut mereka.

Komunitas ini tetap berkomitmen untuk bekerja dengan otoritas lokal untuk menjadi pusat di mana Islamofobia dan kejahatan kebencian anti-Muslim dapat dilaporkan.

“Kami meminta komunitas kami untuk tetap waspada dalam menghadapi ancaman yang berkelanjutan,” kata komunitas tersebut.

“Kami mendesak pemerintah agar memberikan keamanan lebih untuk melindungi semua tempat ibadah kami, memastikan masyarakat merasa aman, dan mengambil tindakan cepat terhadap pelaku,” serunya seperti dilansir Anadolu News Agency, Jumat (22/4). (S)

Baca Juga