JIL Tolak Dialog Terbuka dengan Aktivis Indonesia tanpa Liberal, Pemred Rolling Stone pun Kecewa

JAKARTA (salam-online.com): Selasa malam (15/5/2012) Radio Hardrock FM mengundang Akmal Sjafril ke salah satu program acaranya yaitu Provocateur ProACTive untuk sebuah dialog terbuka antara komunitas #IndonesiaTanpaJIL (#ITJ) dan pihak Jaringan Islam Liberal (JIL).

Pihak JIL sendiri diwakilkan oleh Abdul Moqsith Ghazali. Sayangnya, Abdul Moqsith mendadak membatalkan pada hari H dengan alasan istri yang sakit.

Host acara Pandji Pragiwaksono mengatakan bahwa pihak HardrockFM sendiri sudah meminta JIL menyediakan pengganti. Mulai dari mengontak Ulil Absar Abdalla, Guntur Romli, Saidiman hingga Luthfie As Syaukanie untuk menggantikan Abdul Moqsith. Nyatanya semua saling lempar satu dengan yang lainnya dengan  banyak alasan. Sikap JIL ini jelas mengundang banyak kekecewaan para pendengar HardrockFM, termasuk mereka yang sudah antusias menunggu.

Pemimpin Redaksi Majalah musik ternama Rolling Stone Indonesia Wendi Putranto juga menyampaikan sikap melalui akun twitternya @wenzrawk. Dia mengkritik sikap JIL yang membatalkan dialog terbuka dengan #IndonesiaTanpaJIL secara mendadak tanpa mempersiapkan perwakilan pengganti.

“JIL walk-out dari debat dengan Anti-JIL di @hardrockfm tepat 30 menit sebelum acara dimulai, segitu aje, katro! ),” tulis laki-laki yang dekat dengan band Seringai, DeadSquad hingga The Upstair ini.

Sementara acara pun tetap berlangsung dengan narasumber Akmal Sjafril dan Anggy Umbara perwakilan #ITJ, meskipun selama acara berlangsung pertanyaan-pertanyaan ditujukan hanya ke Akmal. Protes dan kekecewaan terhadap sikap JIL yang mundur dari dialog terbuka ini begitu ramai dibicarakan di Twitter.

Baca Juga

Dalam dialog tersebut salah satu hal penting yang disampaikan Akmal adalah kelahiran #IndonesiaTanpaJIL bukanlah hasil reaksioner terhadap provokasi JIL melawan Front Pembela Islam (FPI), tapi lebih kepada umat yang sadar bahwa orang yang menolak JIL itu jauh lebih banyak dari mereka yang menolak FPI.

Maka, jika JIL menolak debat, publik bisa saja menilai, JIL  takut dialog.  Seorang pembaca salam-online.com pun menyebut kata ‘tolak’  dan ‘takut’ itu beda tipis kalau tak bisa disebut sama.  Dalam konteks ini ‘menolak’ sama dengan ‘takut’ debat!

Rep: Singgih
Red: Catalist Fist

(www.undergroundtauhid.com/salam-online.com)

Baca Juga