FPI: ‘Solmed Jangan Coreng Nama Ustadz dan Islam!’
JAKARTA (salam-online.com): Ada sejumlah ‘dai’ dan ‘mubaligh’ yang tampil di televisi tidak punya niat untuk mensyiarkan Islam, tetapi demi motivasi uang dan popularitas. ‘Dai’ yang asal tampil dan hanya menonjolkan guyonan justru akan merusak Islam.
Kecaman itu disampaikan Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) DKI Habib Salim bin Umar Al Attas atau Habib Selon kepada itoday (6/8/2012).
“Ada sejumlah ‘ustadz’ di televisi yang banyak guyonannnya, tetapi tidak ada isinya untuk mengajak kebaikan. Ini artis atau ustadz? Ini justru akan merusak Islam. Mereka hanya demi motivasi uang saja, tidak ada niat untuk syiar Islam,” tegas Habib Selon.
Habib Selon menyatakan ada beberapa ‘ustadz’ yang tampil cukup bagus di televisi. Hanya saja, justru yang diminati ‘ustadz’ yang tidak memiliki visi dan misi Ke-Islaman dalam menyampaikan dakwah. “Mereka hanya bergaya saja, tidak ada isi yang disampaikan. Bahkan kadang-kadang perilakunya itu tidak mencerminkan ustadz,” kritik Habib Selon.
Secara khusus Habib Selon mengritik penampilan Sholeh Mahmud atau Solmed yang sudah dua kali mendapat teguran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). “Solmed itu artis atau ustadz? Solmed jangan mencoreng nama ustadz atau Islam!” seru Habib Selon.
Diberitakan, dua ‘ustadz’ ditegur Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena melanggar kesopanan dan norma tayangan yang disiarkan televisi. Keduanya adalah ‘Ustadz’ Sholeh Mahmud atau ‘Ustadz’ Solmed dan ‘Ustadz’ Taufiqurrahman.
Teguran KPI dialamatkan kepada stasiun televisi swasta SCTV yang menayangkan program musik Inbox SCTV. Dalam acara Inbox itulah Solmed dan Taufiqurrahman dinilai melanggar kesopanan dan norma tayangan.
Komisioner KPI Nina Mutmainnah Armando, di Kantor Kemenkominfo, Senin (6/8/2012), menyatakan, ada ‘ustadz’ yang bisa disebut kebablasan karena ikut bercanda melecehkan.
Pada tayangan live Inbox 20 Juli 2012, Solmed melemparkan banyolan yang merendahkan komedian Narji Cagur. “Jadi, kalau iblis diciptakan untuk menggoda manusia… begitulah takdir Narji diciptakan untuk dicaci-maki manusia!” ucap Solmed.
Sementara Taufiqurrahman pada acara Inbox 24 Juli 2012 mengeluarkan banyolan pantun yang dinilai tak pantas. Taufiqurrahman menyatakan, ” Ada panci dari Cibelati, sesame banci jangan saling menyakiti.” (itoday)