KEZALIMAN DI SEKITAR KITA

–CATATAN TARDJONO ABU MUAS–

Ustadz Abu bakar ba-asyir-saat menunggu vonis dijaga ketat-contoh kezaliman-jpeg.image
Ustadz Abu Bakar Ba’asyir saat menunggu vonis 15 tahun penjara: contoh kezaliman!

SALAM-ONLINE: Kita mengetahui bahwa lawan kata, “Adil” adalah “Zalim”. Adil adalah menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya, sedangkan sebaliknya, zalim adalah menempatkan sesuatu “tidak” pada tempatnya.

Di tataran kehidupan keseharian kita tak terlepas dari perlakuan zalim, karena aturan dan hukum Allah Yang Maha Mengatur kehidupan ini tidak ditempatkan pada tempat semestinya dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kezaliman bukan hanya bisa dilakukan oleh orang per orang, melainkan bisa pula dilakukan oleh suatu sistem. Hal ini terungkap dengan jelas pada seorang jurnalis yang bekerja diatur oleh sistem yang mengaturnya sesuai dengan keinginan yang mengaturnya pula.

Diakui atau tidak, saat ini tidak sedikit para pegawai atau pekerja di suatu instansi atau perusahaan, sesuai fitrah imannya merasa “galau” atas sistem di tempat mereka bekerja. Contoh nyata, seperti diungkap Mohamad Fadhilah Zein dalam bukunya berjudul: Kezaliman Media Massa Terhadap Umat Islam, merupakan gambaran kegalauan seorang jurnalis yang bekerja di lingkungan yang bertolak belakang dengan fitrah imannya.

Fadhilah Zein, seorang jurnalis televisi yang mengenal betul seluk-beluk dunia jurnalisme, merasa “Galau” karena media massa di Indonesia, sengaja atau tidak, telah bertindak zalim terhadap agama yang selama ini diyakini, sekaligus menzalimi umat Islam yang mayoritas di negeri ini. Apa hendak dikata, sepertinya kezaliman tidak mengenal Waktu dan Tempat.

Dalam bukunya, Fadhilah Zein memaparkan berbagai hal terkait opini media yang terus menerus memojokkan Islam dan umatnya tapi tanpa terasa kaum Muslimin yang menjadi konsumen pembaca atau pemirsanya tidak banyak yang sadar bahwa apa yang sedang dibaca atau ditontonnya merupakan rekayasa yang ujung-ujungnya memojokkan Islam, agama yang diyakininya.

Baca Juga

Realita ini dirasakan sungguh memprihatinkan. Betapa mayoritas Muslim di negeri ini baru bisa menjadi konsumen pembaca atau pemirsa, belum bisa menjadi produsen opini yang dimuat di media massa. Menyikapi hal ini, pada bab 4 dalam bukunya, Fadhilah Zein mengajak kita untuk bangkit melawan kezaliman ini lewat media massa pula.Buku kezaliman media massa terhadap umat islam-jpeg.image

Langkah-langkah untuk membangun media massa Islam yang kuat pada masa mendatang, Fadhilah memberikan saran, kaum Muslimin harus mengoptimalkan dana infak (Zakat dan sedekah) umat yang belum terkelola secara maksimal.

Momen Ramadhan hendaknya bisa kita coba wujudkan ide membangun media massa Islam yang berbasis dana umat, karena biasanya saat Ramadhan, tingkat keimanan umat sedang terkondisikan.

Maka, jika dalam beberapa ceramah yang diadakan sebelum shalat tarawih dimulai, bisa disisipkan pencerahan perihal pentingnya media massa bagi umat Islam. Sekaligus mengingatkan kawula muda Muslim untuk tidak buta terhadap ilmu jurnalistik dan tidak ragu-ragu lagi untuk berjihad melalui jalur media.

Wallahu a’lam. (salam-online)

-Penulis adalah aktivis Islam & Pemerhati Media

Baca Juga