36 Anggota Ikhwan Meninggal Dalam Penjara, Aliansi Anti Kudeta: ‘Mereka Dibunuh’

Egyptian Security Forces Assault Protest Camp
Di antara demonstran yang ditangkap aparat rezim teroris Mesir

KAIRO (SALAM-ONLINE): Setidaknya 36 tahanan anggota Ikhwanul Muslimin dilaporkan meninggal dalam penjara militer Abu Zabal di Mesir, Ahad (18/8/ 2013).

Rezim militer Mesir beralasan bahwa mereka meninggal karena gangguan napas akibat bom gas air mata ketika ditangkap pada aksi kekerasan yang dilakukan pasukan teroris pimpinan Al- Sisi, Rabu (14/8/2013) pekan lalu.

Reporter Al Jazeera Bernard Smith menyatakan, banyak kontroversi terkait laporan meninggalnya para tahanan ini, demikian rilis Al-Jazeera, Senin (19/8/2013).

Salah satu versi yang dilaporkan oleh MENA news agency mengatakan bahwa ratusan orang dipaksa diangkut kendaraan tahanan namun diserang oleh gerombolan bersenjata di tengah jalan. Dan beberapa orang meninggal ketika sampai dalam tahanan. Ada indikasi bahwa hal ini adalah rekayasa pihak militer untuk membunuh demonstran.

Versi lainnya megatakan bahwa tahanan beramai-ramai melawan dan menyerang petugas, kemudian menangkap seorang polisi sebagai sandera sehingga polisi terpaksa menembak mereka hingga beberapa orang di antara tahanan tersebut meninggal.

Baca Juga

Sementara itu Aliansi Anti Kudeta mengatakan, “Kami memiliki bukti bahwa para tahanan tersebut sengaja dibunuh ketika diangkut dalam truk menuju penjara Abu Zaabal.”

Masih kata Aliansi Anti Kudeta, “Mereka dilaporkan dibunuh di dalam truk dengan tembakan dan gas air mata yang dilemparkan ke dalam truk yang penuh tahanan.”

Bernard Smith mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa para tahanan tersebut dibawa saat akhir pengepungan terhadap Masjid Al Fatah di Kairo Sabtu (17/8/2013). Lebih dari 200 orang ditahan dengan tuduhan “terorisme”.

Abu Zabaal adalah penjara yang ditinggalkan polisi setelah kejadian dijebolnya penjara oleh para tahahanan saat tergulingnya diktator Hosni Laa Mubarak pada 2011 lalu. (Abu Akmal/salam-online).

Baca Juga