SOLO (SALAM-ONLINE): Rancangan Perda Miras yang telah menuai kecaman dari seluruh komponen umat Islam Solo, akhirnya ditolak dan akan dikembalikan ke pihak eksekutif oleh Ketua Pansus Raperda Miras, Heri Jumadi, Jumat (21/2).
“Sekali lagi kami akan menyesuaikan dengan instruksi, menyesuaikan laporan dari fraksi-fraksi, jika semuanya menolak kami juga menolak, kami sendiri sebagai ketua Pansus menolak dengan adanya Raperda Miras. Dalam arti dalam kaitannya dengan Dewan Paripurna. Akan kita kembalikan kepada eksekutif,” kata Ketua Fraksi PDI-P tersebut kepada sejumlah perwakilan ormas-ormas Islam di Gedung DPRD Kota Solo.
Setelah itu, Heri Jumadi memberikan tandatangannya atas persetujuan penolakan Raperda Anti Miras, diikuti oleh beberapa anggota dewan dan perwakilan-perwakilan dari beberapa elemen umat Islam.
Tak hanya menolak Raperda Miras, Ketua Pansus juga menandatangani nota kesepakatan tentang Perda Anti Miras yang disodorkan oleh Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), DR Muinudinillah Basri, MA.
Usulan dibuatnya nota kesepakatan itu keluar dari Abdullah, Ketua Fraksi Nurani Indonesia Raya yang sebelumnya turut menolak Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang minuman beralkohol yang dikenal dengan Raperda Miras.
Atas desakan umat Islam, Heri juga berharap bisa muncul Perda Anti Miras untuk menanggulangi bahaya kriminal yang ditimbulkan dari minuman beralkohol itu.
“Mengharapkan kedepannya untuk bisa dimunculkan Perda Anti Miras. Alangkah baiknya, siang hari ini juga kalau bisa langsung akan kami bubuhkan, langsung kami tandatangan,” tegasnya, seperti dilaporkan wartawan Kiblat.net di Solo, Jum’at (21/2).
Peristiwa ini terjadi dalam acara temu langsung antara DSKS serta beberapa elemen Umat Islam dengan beberapa anggota DPRD di ruang sidang paripurna DPRD Kota Solo.
Sementara itu sebelum pertemuan, DSKS dan MUI Solo beserta beberapa elemen Umat Islam mengadakan demo yang diawali konvoi dari Gelora Manahan hingga Gedung DPRD Surakarta.
Beberapa elemen yang terlihat hadir mengikuti di antaranya dari MUI Solo, Muhammadiyah, NU, Dewan Syariah Kota Surakarta, DDII Jateng, Front Jihad Islam, Majelis Taklim Al Ishlah, Kokam Kartasura, Majelis Taklim Al Huda, Forum Umat Islam, Sapala Al Mukmin Ngruki, Elmusa, Hisbullah Sunan Bonang, LUIS (LaskarUmat Islam Surakarta), JAT, Santri Makaryo, Majelis Tafsir Al Quran (MTA), FKAM, dan ormas-ormas Islam lainnya. (Rudi Bashir/Fajar Shadiq/kiblatnet)
salam-online