Presiden Erdogan: “Rusia dan ISIS Jual Minyak ke Rezim Suriah”

Presiden Erdogan-12-jpeg.image
Presiden Recep Tayyip Erdogan

MOSKOW (SALAM-ONLINE): Russia Today, media yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, memposting foto putra Erdogan, Bilal Ramadhan, dengan seorang pemilik restoran di Istanbul yang menurut media Rusia itu adalah sebagai anggota Daesh (IS/ISIS).

Foto tersebut menunjukkan pemilik restoran itu berjenggot yang di kalangan Islam merupakan hal biasa. Dengan penampilan seperti itu media Rusia tersebut mengklaim sang pemilik restoran sebagai anggota ISIS.

Foto itu beredar di media sosial di Turki, tetapi diparodikan, jadi bahan lucu-lucuan, karena pemilik restoran tersebut memang tidak ada hubungannya dengan kelompok ISIS, lansir situs berita Turki, Dailysabah, Sabtu (28/11). Russia Today, memposting foto tersebut dalam selembar berita yang diterbitkan pada 25 November dengan judul “Bisnis Minyak Ankara dengan ISIS (Daesh)”.

Maka Presiden Rusia Vladimir Putin pun memanfaatkan isu ini dengan tudingan Turki membeli minyak dari ISIS. Tudingan Putin itu dilontarkan pada Kamis (26/11) usai pertemuannya dengan Presiden Prancis Francois Hollande di Moskow.

Baca Juga

Apa kata Presiden Erdogan? “Turki terlalu terhormat untuk membeli minyak dari organisasi ‘teroris’,” kata Erdogan yang balik menuduh Putin telah mempercayai berita yang tidak benar.

“Turki tidak membeli minyak dari Daesh. Justru Departemen Keuangan AS mencatat bahwa Rusia dan Daesh (ISIS) adalah pihak yang menjual minyak ke rezim Suriah,” balas Erdogan.

Perang opini di media ini adalah sebagai kelanjutan dari peristiwa 24 November lalu, saat dua jet tempur F-16 Turki menembak jatuh pesawat perang Rusia yang melanggar wilayah udara Turki di dekat perbatasan Suriah. Sebelum ditembak jatuh, militer Turki sudah memberi peringatan. Namun peringatan sebanyak 10 kali yang dilakukan angkatan udara Turki itu tidak digubris oleh pilot jet tempur Rusia tersebut.

Ini bukan pertama kalinya pesawat tempur Rusia melanggar wilayah udara Turki. Pada Oktober, pesawat-pesawat tempur Rusia melanggar wilayah udara Turki. Setelah itu para pejabat Rusia meminta maaf dan berjanji bahwa insiden tersebut tidak terulang kembali di masa depan. Namun ternyata hal itu terjadi lagi. Maka pesawat tempur Rusia Su-24 itu pun ditembak jatuh oleh F-16 Turki. (EZ/salam-online)

Baca Juga