Ustadz Bachtiar Nasir: “Klarifikasi MUI terhadap Maulana Belum Selesaikan Masalah”
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustadz Bachtiar Nasir menilai pertemuan yang dimediasi oleh MUI untuk mengklarifikasi pernyataan M. Nur Maulana di sebuah stasiun televisi terkait kepemimpinan, masih belum menyelesaikan masalah alias belum clear.
Diungkap, Maulana dalam pertemuan tersebut tidak menjawab pertanyaan dan klarifikasi yang seharusnya dia clear-kan masalahnya. Yang terjadi dalam dialog itu justru hanya menyebut kebaikan Maulana, namun tidak menjawab pertanyaan mengapa dia mengatakan agama tidak bicara soal kepemimpinan.
“Apa yang diagendakan rupanya tidak mewakili seluruh materi yang seharusnya dijelaskan oleh Maulana kepada umat Islam, akan tetapi justru yang diambil poin intinya adalah pertemuan tersebut menyebut kebaikan Maulana,” ujar Ustadz Bachtiar Nasir kepada salam-online usai mengikuti mediasi untuk mengklarifikasi Maulana di Kantor MUI Pusat, Rabu (18/11).
Ustadz Bachtiar Nasir menilai, setelah klarifikasi yang dilakukan Komisi Dakwah MUI kepada Maulana, ada beberapa poin yang belum dijelaskan secara tepat oleh yang bersangkutan.
Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini melihat masih banyak yang perlu diperbaiki oleh Maulana. Termasuk untuk tim konten yang menangani program itu juga harus diperbaiki dan diperkuat.
“Untuk itu saya tawarkan pada tim (Trans TV, red) bahwa tema-tema aktual masih bisa tetap dibahas, tetapi dengan mengambil fatwa dari MUI. Dari situ tim kreatif masih bisa menjalankan program itu sehingga bisa terus berdakwah dengan lebih baik,” terang alumnus Universitas Islam Madinah ini.
“Ini semua akan ada hikmahnya, termasuk protes yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) tersebut yang mewakili umat Islam. Karena itu, Maulana harus menyiarkan permintaan maaf tersebut melalui televisi secara live,” ujar Bachtiar.
Maulana harus menyatakan maafnya kepada umat Islam melalui stasiun televisi tempat dia menyampaikan ceramah, sebab, masalah kepemimpinan dalam Islam itu sudah jelas. Ini soal prinsip dan akidah, bukan masalah furu’
“Ayatnya sudah jelas menjelaskan kepemimpinan Islam di dalam Al-Qur’an. Masalah memilih pemimpin bukan masalah furu’ (cabang), tetapi masalah ushul (pokok/prinsip, red). Jadi memilih pemimpin yang seakidah jika memang ada, itu lebih diprioritaskan,” tegas pimpinan AQL Islamic Center ini. (EZ/salam-online)