Awali Kerja Sama dengan Saudi, Turki Tak Akan Minta Maaf pada Rusia

Turki-Ahmet Davutoglu-jpeg.image
Ahmet Davutoglu

BRUSSELS (SALAM-ONLINE): Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan Pada Selasa (1/12) bahwa Ankara akan memulai operasi baru bekerjasama dengan Arab Saudi dan negara-negara lain terkait konflik Suriah.

Berbicara pada konferensi pers bersama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Brussels, Belgia, Davutoglu mengatakan negaranya tidak akan meminta maaf kepada Rusia atas penembakan pesawat yang disebut oleh Ankara karena melanggar wilayah udara Turki pekan lalu.

“Perlindungan wilayah udara Turki, perbatasan Turki, adalah tugas nasional, dan tentara kita melakukan pekerjaan mereka. Tidak ada negara yang dapat meminta kami untuk meminta maaf,” ungkap Davutoglu seperti dilansir Middleeastmonitor, Selasa (1/12).

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengatakan Rusia akan menghentikan impor buah dan sayur dari Turki, dan menyebutkan rincian sanksi akan diumumkan pada Sabtu dalam bentuk Dekrit Kremlin, ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga

Rusia memperingatkan bahwa sanksi bisa diperluas jika Turki gagal memenuhi tuntutan Rusia, termasuk menyatakan permintaan maaf. “Ini hanya langkah pertama,” ujar Medvedev.

Selama konferensi pers Sekretaris Jenderal NATO Stoltenberg mengatakan semua sekutu sepenuhnya mendukung hak Turki untuk membela integritas teritorial dan wilayah udaranya.

“Saya menyambut upaya Turki untuk menjalin kontak dengan Moskow dan melalui kontaknya dengan Rusia, untuk mendinginkan situasi. Sangat penting untuk tetap tenang dan menjaga ketegangan,“ tegasnya. (EZ/salam-online)

Sumber: Middleeastmonitor

Baca Juga